Liputan6.com, Jakarta - Monas rupanya masih memilik pesona yang menarik bagi warga Jakarta. Pada malam pergantian tahun ini, warga Jakarta masih berduyun-duyun mendatangi Monas.
Namun, kenyamanan warga harus terganggu oleh ratusan Pedagang Kaki Lima yang memenuhi kawasan IRTI Monas yang merupakan pintu masuk menuju kawasan Monas. Mereka menyelimuti kawasan pembinaan Lenggang Jakarta.
Pantauan Liputan6.com, Kamis (31/12/2015) warga sudah bisa melihat gerobak PKL berjajar sejak baru masuk gerbang IRTI. Kawasan yang seharusnya digunakan untuk parkir kendaraan ini menjadi penuh sesak dengan kehadiran PKL.
Baca Juga
Para pejalan kaki yang ingin menuju pintu masuk Monas pun terhambat. Mereka harus berdesakan dan berebut jalan dengan pengendara motor, gerobak, bahkan mobil yang ingin keluar kawasan Monas.
Para PKL tidak segan menutupi jalan masuk menuju Lenggang Jakarta. Padahal, Lenggang Jakarta dibangun Pemprov DKI Jakarta untuk membina para PKL yang sebelumnya berjualan di Monas.
Hasilnya sudah dapat ditebak. Kawasan Lenggang Jakarta justru sepi pengunjung, apalagi pelanggan yang ingin membeli makanan di Lenggang Jakarta harus memiliki kartu e-money untuk bertransaksi.
Advertisement
Sedangkan, tidak semua pengunjung memiliki e-money. Tak ayal, warga lebih memilih PKL untuk jajan. Kursi-kursi yang disediakan untuk para pembeli di Lenggang Jakarta lengang, berbeda jauh dengan kursi sederhana yang disediakan PKL.
"Sudah lama mas PKL pada masuk lagi. Cuma ini paling banyak sekarang ini," kata seorang petugas keamanan dalam yang enggan disebutkan namanya di Lenggang Jakarta.
Pria yang mengenakan baju pamdal biru tua itu menjelaskan, banyaknya petugas Satpol PP di lokasi tidak menyurutkan pedagang untuk masuk kawasan Monas. Padahal, sejak adanya Lenggang Jakarta tidak boleh ada PKL yang masuk kawasan Monas.