Politikus PKB Sebut Ada Menteri Tak Loyal Pada Jokowi

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda pun meminta Jokowi untuk memastikan loyalitas para menterinya.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 09 Jan 2016, 10:08 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2016, 10:08 WIB
Jokowi-JK Berfoto Bersama Menteri Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berpose bersama para Menteri didampingi pasangannya masing-masing, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanul Haq mengatakan, ada menteri yang tidak loyal pada Presiden Joko Widodo. Menteri tersebut dianggap demikian, karena berusaha melebihi kewenangan Presiden.

"Ada menteri yang loyalitasnya bukan pada Presiden, tapi pada orang lain," ujar Maman, dalam diskusi bertajuk Buruk Kinerja, Kabinet Terbelah, di Jakarta, Sabtu (9/1/2016).

Anggota Komisi VIII DPR itu mencontohkan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi yang merilis laporan kinerja kementerian. Padahal, lanjut Maman, seharusnya itu kewenangan Jokowi.


"Penilaiannya oke, no problem. Tapi dia harus laporkan ke Presiden dan Wakil Presiden. Nanti biarkan Jokowi yang nilai pembantunya," tutur dia.

"Kita tak protes ranking dan sebagainya, tapi ini tidak etis. Yuddy pembantu Presiden," ‎tambah Maman.

Atas peristiwa ini, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, Jokowi harus memastikan memiliki pembantu atau menteri yang loyal padanya. Terlebih untuk menjalankan program pemerintah di sisa 4 tahun terakhir.

"Pastikan menterinya loyal pada presiden, meski kader partai. Dia tidak boleh lebih loyal pada aktor politik atau lebih loyal pada Wapres, atau pada pengusaha," ujar Hanta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya