Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memastikan pergantian 7 kapolda baru sudah melalui proses penggodokan di internal Polri. Pernyataan Badrodin itu sekaligus membantah pergantian Kapolda Nusa Tenggara Timur, Brigjen Polisi Endang Sunjaya terkait intervensi dari anggota Komisi III DPR, Herman Herry.
Menurut dia, pergantian jabatan Kapolda NTT sudah direncanakan sebelum adanya kasus yang melibatkan anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT, AKB Albert neno.
"Tidak ada, karena proses ini sudah 2 bulan lalu bukan baru sekarang kita proses," kata Badrodin di Aula Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Termasuk, lanjut dia, penggantian Endang sebagai Kapolda NTT. Hanya saja, pengumumannya harus menunggu proses Pilkada Serentak 2015 selesai.
"Hanya kita menunggu supaya pilkada ini sebagian bisa selesai, prosesnya sudah lama bukan sekarang," ucap Badrodin.
Baca Juga
Sebelumnya, Kapolri melantik 7 kapolda pada hari ini. Hal itu telah tertuang dalam Surat Telegram/2718/XII/2015 tertanggal 31 Desember 2015 yang ditandangani oleh Wakil Kepala Polri, Komjen Budi Gunawan.
Adapun 7 kapolda yang dilantik adalah Kapolda Sumatera Selatan Irjen Djoko Prastowo, Kapolda Jambi Brigjen Musyafak, Kapolda Kepri Brigjen Polisi Sambudi Gusdian.
Kemudian, Kapolda Maluku Brigjen Polisi Ilham Salahuddin, Kapolda NTT Brigjen Polisi Widiyo Sunaryo, Kapolda Sumbar Brigjen Polisi Basarudin, dan Kapolda Lampung Brigjen Polisi Ike Edwin. Serta Kepala Korps Brimob Polri, Brigjen Polisi Murad Ismail.