Ketua MPR: Gafatar Meresahkan, Aparat Harus Tindak Tegas

Sejumlah orang dilaporkan hilang dan ditemukan bergabung dengan ormas Gafatar.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Jan 2016, 14:39 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 14:39 WIB
Diskusi Buku "Kebudayaan dalam Politik"
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan pandangannya saat menjadi pembicara dalam bedah buku "Kebudayaan dalam Politik" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/3/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan ikut menanggapi perihal kasus hilangnya beberapa orang yang direkrut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Zulkifli pun meminta aparat bertindak tegas terhadap Gafatar yang dianggap meresahkan masyarakat.

"Kalau sudah meresahkan, apalagi menghilangkan orang, aparat penegak hukum harus menindaknya," kata Zulkifli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan pemerintah bertugas untuk memberi pemahaman kepada masyarakat soal ideologi bangsa Indonesia.

"Kita kan sudah final, NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Kalau ada yang aneh-aneh seperti itu, itu sebenarnya langkah mundur," ia menegaskan.

Selain itu, Zulkifli mengatakan MPR juga akan ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat lewat 4 pilar kebangsaan, yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.

‎"Lalu bagaimana kita luruskan? Itu bagian dari tugas MPR untuk melakukan pencerahan terhadap warga bangsa yang belum memahami pentingnya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKR, UUD 1945," ucap Zulkifli.

Sebelumnya, sejumlah orang dilaporkan hilang dan ditemukan bergabung dengan ormas Gafatar. Salah satunya adalah dokter Rica yang pergi dari rumah bersama anaknya meninggalkan keluarga dan bergabung dengan Gafatar.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya