Menko Zulhas Mau Libatkan Danantara Buat Olah Sampah Jadi Listrik

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan tengah mengebut regulasi untuk membangun sistem pengolahan sampah menjadi tenaga listrik. Menurutnya, konsep ini bisa dimanfaatkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

oleh Arief Rahman H Diperbarui 11 Apr 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 16:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan tengah mengebut regulasi untuk membangun sistem pengolahan sampah menjadi tenaga listrik. Menurutnya, konsep ini bisa dimanfaatkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Pada tahap awal ini regulasi untuk membangun ekosistem itu akan dipermudah. Kemudian Danantara nantinya bisa masuk dalam konteks menyeleksi teknologi yang akan digunakan, termasuk potensi investornya.

"Nanti yang menyeleksi teknologinya kita minta kepada Danantara, dan ini sebetulnya bisnis yang banyak yang peminatnya, karena layak dan untung," ungkap Zulkifli  Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Dia mengatakan, bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini cukup menjanjikan dan telah dilirik sejumlah negara. Diantaranya, Jepang, China, hingga Korea Selatan.

Dengan menjanjikannya prospek bisnis tersebut, Menko Zulkifli membuka peluang bagi Danantara ikut terlibat. Baik menggandeng investor untuk pembangunan PLTSa maupun melakukan kurasi teknologi yang dibawa dari negara lain.

"Jadi nanti yang milih teknologi, Danantara bisa juga bisnis disitu karena sangat menguntungkan, atau partner atau apa, paling kurang menyeleksi teknologinya," jelasnya.

Pemenrintah saat ini tengah dalam tahap melakukan revisi terhadap aturan yang berkaitan dengan pembangunan insenerator di titik-titik penampungan sampah. Targetnya sebagian aturan bisa rampung akhir bulan ini.

 

 

Danantara Buka Peluang

Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)
Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Sementara itu, Chief Investmen Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir menjelaskan banyak negara yang sudah tertarik untuk menanamkan investasi di sektor ini.

"Udah, jadi kalau misalnya itu saya tahu banyak yang tertarik, karena masalah sampah ini masalah lokal, tapi teknologinya kan global," kata dia.

"Jadi udah banyak, ada beberapa saya lihat tadi dari Singapura, udah ada, dari Jepang, udah ada, dari Korea, ada, dari Cina banyak, habis itu juga dari Eropa," imbuhnya.

 

Cepat Balik Modal

Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)
Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Pandu juga melihat keuntungan yang menjanjikan dari bisnis PLTSa ini. Dalam hitungannya, investasi pengolahan sampah jadi listrik bisa balik modal dalam 5-6 tahun.

Apalagi, dalam revisi aturan pemerintah, harga jual listrik hasil PLTSa akan naik jadi USD 19-20 sen per kWh.

"Kalau di luar negeri saja, saya rasa itu bisa payback 5-6 tahun. Di luar negeri ya. Saya rasa mirip-mirip lah di sini," tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya