Liputan6.com, Semarang - Bahrun Naim ternyata sempat meninggalkan jejak di Demak. Tepatnya di Dukuh Cangkring, Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Ia datang ke tempat itu bersama Siti Lestari, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang akhirnya dilaporkan hilang dibawa lari Bahrun.
Menurut Karsum, salah satu kerabat Siti Lestari, Bahrun Naim memang pernah datang menemui orangtua Siti di Dukuh Cangkring. Namun ia tidak tahu maksud dan tujuan datang.
"Pernah sekali ke sini. Saya tidak tahu (maksud kedatangan)," kata Karsum, Jumat (15/1/2016).
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, pria dengan nama lengkap Bahrun Naim Anggih Tamtomo itu, datang dengan niat berkenalan dengan keluarga Siti. Ia diperkenalkan sebagai calon suami oleh Siti. Setelah kepergian Siti, ternyata terbit paspor atas nama Siti dan Bahrun pada 23 Desember 2014.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau menikah tidak tahu, seharusnya kan ngurus surat dulu di sini," kata Karsum yang juga menjabat Pejabat Kepala Desa Mulyorejo.
Kasi Kesra Desa Mulyorejo Sihono menambahkan, jika menikah secara resmi, seharusnya mengurus dokumen-dokumen di kantor kelurahan. Tapi hal itu tidak dilakukan Siti dan Bahrun.
"Tidak ada kabar menikah. Kalau nikah kan minta surat-surat. Kalau dianggap nikah siri ya tidak tahu. Kalau nikah kan harus ada wali, kalau tidak ada kan bukan pernikahan," kata Sihono.
Saat ini rumah tersebut sepi. Orangtua Siti Lestari memilih tinggal di Kalimantan. Rumah berwarna krem dengan paduan warna orangye itu kini dirawat Suntari, nenek Siti.
"Bapak ibunya itu jual pakaian di Kalimantan. Pulang paling 2 kali setahun. Seminggu lalu pulang," kata Suntari.
Menurut Suntari, keluarga kini sudah tidak lagi mencari Siti karena sudah ikhlas.
"Sudah cari ke mana-mana, keluar banyak biaya. Sudah ikhlas," kata Suntari.
Siti sudah tidak memberi kabar sejak Februari 2015 lalu. Suntari tidak mengetahui pasti terkait Bahrun Naim, namun cucunya itu katanya dibawa laki-laki.