Cegah Aksi Teroris, Pengamanan di Tambang PT Freeport Diperketat

Menurut Kapolda Papua, peristiwa yang terjadi di Jakarta bisa saja terjadi di daerah lain di Indonesia, termasuk Papua.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2016, 02:44 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2016, 02:44 WIB
PT Freeport Indonesia.
PT Freeport Indonesia (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jayapura - Polisi memperketat pengamanan di kawasan perusahaan tambang asal Amerika PT Freeeport Indonesia di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, setelah serangan teroris di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta pada Kamis 14 Januari lalu.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, Komandan satuan tugas pengamanan objek vital yang dipimpin Kombes Pol Patrige Renwarin tengah berkoordinasi dengan Danrem 174 yang membawahi wilayah kerja PT Freeport Indonesia.

"Koordinasi itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman kerawanan dari kelompok teroris," kata Paulus Waterpauw di Jayapura seperti dikutip Antara, Sabtu (16/1/2016).

Menurut dia, peristiwa yang terjadi di Jakarta bisa saja terjadi di daerah lain di Indonesia, termasuk Papua. Karena itu aparat keamanan diminta untuk senantiasa waspada dan tidak lengah. Namun, sejauh ini situasi kamtibmas di Papua aman dan terkendali.

Ketika ditanya tentang upaya penangkapan 13 narapidana yang melarikan diri dari Lapas Abepura, Kapolda mengatakan bahwa Sabtu kemarin merupakan batas akhir bagi para narapidana untuk menyerahkan diri.

Bila sampai Minggu ini tidak juga menyerahkan diri maka pihaknya akan mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk menangkap mereka.

"Apalagi narapidana yang melarikan diri merupakan pelaku tindak kekerasan yang selama ini meresahkan masyarakat serta pelaku penyerangan pos polisi dan TNI," ujar Paulus.

13 Narapidana penghuni Lapas Abepura melarikan diri sejak Jumat 8 Januari lalu saat waktu kunjungan melalui pintu utama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya