Liputan6.com, Jakarta - Suasana duka masih menyelimuti rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jalan Widya Chandra V Nomor 26, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Keluarga masih menanti kedatangan jenazah putra pertama Menteri Susi, Panji Hilmansyah yang meninggal dunia di Florida, Amerika Serikat.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Yohana Yembise mengatakan, Susi terlihat cukup lelah dan butuh istirahat. Sebab sejak menerima kabar putra sulungnya meninggal dunia Senin 18 Januari 2016, banyak kerabat, tokoh, dan pejabat negara berdatangan.
"Kondisinya biasa, cuma kelihatan lesu, butuh tidur aja karena capek. Tadi sempat bangun, karena saya datang. Dia jabat tangan saya, pegang tangan saya," ujar Yohana di rumah duka, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (20/1/2016).
Sebagai rekan di Kabinet Kerja Jokowi-JK, Yohana mencoba menghibur dan menguatkan Susi terkait musibah yang dialami. Ia berpesan agar Susi tabah dan kuat. Apalagi sebagai pelayan masyarakat.
"Saya bilang, you have to stay strong, harus kuat. Sebagai perempuan harus tunjukkan sikap strong karena tugas kita cukup banyak," tutur Yohana.
"Anakmu sudah istirahat dengan tenang. Kita merelakan saja, pasrahkan, itu adalah rencana Tuhan," lanjut dia menguatkan.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Yohanna tiba pukul 10.27 WIB. Mengenakan batik merah dengan setelan rok dan blazer warna hitam, Yohana langsung masuk menemui Susi dan keluarga di ruang tengah. Yohana kemudian meninggalkan lokasi sekitar pukul 11.12 WIB.
Tak ada cerita banyak yang disampaikan Susi terkait kondisi putra sulungnya itu. Pemilik maskapai Susi Air itu justru bercerita tentang pengalaman dirinya bersama Yohana saat pertama kali dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana.
Advertisement
"Enggak cerita apa-apa. Dia malah cerita sama anak ceweknya, dia bilang, 'Bu Yohana ini yang pertama kali presiden panggil'. Kita berdua di dalam ruangan antre diwawancarai presiden," ucap Yohana.
"Pada saat itu kita gembira, kita berdansa bersama. Cuma katakan itu saja," sambung dia lagi.
Profesor perempuan pertama dari Papua ini memaklumi kondisi rekannya. Sebagai seorang ibu, pasti merasakan kehilangan yang sangat dalam atas kepergian putra pertamanya. Apalagi kematian Panji terbilang mendadak dan berada jauh di luar negeri.
"Memang namanya seorang ibu ya pasti siapapun ibu yang kehilangan anaknya pasti sedih," tandas Yohana.
Lebih jauh, Yohana mengatakan, selama ini Susi tidak pernah bercerita tentang kondisi anak dan keluarganya. Sebab, banyak waktu yang tersita untuk melayani masyarakat. "Karena kami semua sibuk dengan banyak pekerjaan, jadi tidak ada waktu," tutur dia.
Sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, dirinya mempunyai inisiatif untuk membuat pertemuan 8 menteri perempuan Kabinet Jokowi-JK di sela-sela kesibukan untuk saling berbagi tentang urusan keluarga. Sebab, bagaimanapun juga, 8 menteri ini adalah seorang ibu.
"Sebenarnya kita menteri 8 yang ada di lapangan ini sekali-kali kita harus kumpul bersama, kita bikin acara. Sekali-kali kita harus kumpul bersama untuk melihat keluarga kita masing-masing," ujar Yohana.