Mensos Tanggung Biaya Logistik Gafatar Selama Dikarantina

Sekelompok terduga pengikut Gafatar itu akan menjalani sejumlah pemeriksaan dan evaluasi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Jan 2016, 13:58 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 13:58 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa
Mensos Khofifah Indar Parawansa (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sekelompok orang yang diduga terlibat dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat ini sedang diisolasi. Logistik mereka pun ditanggung pemerintah.

"Kebetulan ada 1.000 orang di Mempawah di Pontianak. Logistik mereka akan ditanggung Kementerian Sosial selama berada dikarantina," kata Khofifah di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Setelah selesai, mereka akan dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah. "Mereka pulang dengan menumpang KRI, akan ditanggung juga oleh Kemensos," tutur dia.

Nantinya, lanjut Khofifah, sekelompok terduga pengikut Gafatar itu akan menjalani sejumlah pemeriksaan dan evaluasi. Pemeriksaan itu untuk mengetahui alasan seseorang menjadi anggota.

"Kita akan identifikasi, sebenarnya mereka tahu tidak ya risiko afiliasi yang dilakukan soal legalitas kelompok ini. Identifikasi tidak mudah terutama di daerah pedesaan," imbuh dia.

"Nanti saya update. Kita enggak bisa generalisasi mungkin ada yang ikut-ikut saja ideologis atau sekadar dijanjiin," tambah Khofifah.

Terhadap resistensi yang muncul terhadap para anggota Gafatar, Khofifah meminta agar masyarakat tidak main hakim sendiri.

"Masyarakat pada dasarnya menolak kekerasan dan radikalisme. Masyarakat pada dasarnya memimpikan kehidupan damai. Menganggu harmoni akan dapatkan resistensi. Tapi jangan sampai main hakim sendiri," tandas Khofifah.

Ribuan warga menyerang permukiman Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa 19 Januari sore. Massa membakar 10 rumah yang dihuni sekitar 700 anggota Gafatar itu.

Massa mulai menyerang permukiman sejak sekitar pukul 15.20 WIB. Penyerangan dan pembakaran berlangsung hingga petang. Penghuni yang juga terdiri dari nenek-nenek dan anak-anak hanya bisa berlarian sambil menangis.

"Kalau tidak diusir nanti lama-lama bisa mempengaruhi warga sekitar," kata seorang warga.

Akhirnya aparat gabungan mengevakuasi warga kompleks itu dan mengamankannya ke Mapolda Kalimantan Barat. Sebelumnya Bupati Mempawan Ria Norsan tak kuasa menenangkan massa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya