Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap Jessica, tersangka pembunuh Wayan Mirna di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, pada pukul 07.45 WIB. Penangkapan itu dilakukan setelah polisi menetapkannya sebagai tersangka.
"Pada pukul 07.45 WIB, anggota masuk dengan sopan melakukan penangkapan (Jessica) dengan tanpa perlawanan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (30/1/2016).
Baca Juga
Krishna mengatakan, sebelum menangkap Jessica di hotel, penyidik mencari tersangka penebar sianida di kopi Mirna itu di rumahnya. Namun rumah tersebut terlihat gelap.
Advertisement
Anggota Tim Pengacara Jessica Kumala Wongso, Andi Joesoef membenarkan kliennya ditangkap polisi pada pukul 7.45 WIB di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara. Ia mengatakan, kliennya memang sudah beberapa hari tidur di hotel bersama orangtuanya.
Baca Juga
Hal itu diakui oleh Jessica. Wanita berambut sebahu yang kabarnya dalam kondisi depresi itu memutuskan untuk mengungsi di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta, bersama kedua orangtuanya pada Jumat 29 Januari malam. Informasi yang beredar, ia menginap di kamar 822.
Malam itu, Jessica yang dihubungi Liputan6.com mengaku sempat susah tidur. Seperti firasat, ia akan ditangkap pada keeseokan harinya.
"I'm trying to sleep. Gue di hotel, tapi sekamar sama bokap nyokap (ayah ibu)," ucap Jessica melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com pada Jumat malam 29 Januari 2016, pukul 23.55 WIB.
Benar saja, Jessica akhirnya dijemput paksa oleh penyidik. Dia digelandang ke Mapolda Metro Jaya menggunakan mobil minibus berwarna silver.
Sempat mengaku tak bisa tidur, wajah Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, justru terlihat segar saat tiba di Markas Polda Metro Jaya. Perempuan berusia 27 tahun itu mengenakan atasan biru dongker dan celana panjang hitam. Rambut sebahunya sengaja digerai.
Berbeda dengan biasanya, teman kuliah Mirna di Billy Blue College, Sydney, Australia, itu tidak lagi menyapa wartawan. Ia bungkam dan memilih menundukkan kepalanya, meski tetap terus tersenyum.