Liputan6.com, Jakarta - Polri telah memberangkatkan tim identifikasi ke Johor, Malaysia. Polri bersama Kepolisian Diraja Malaysia masih terus berupaya mengidentifikasi korban kapal tenggelam di perairan Tanjung Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar, Kota Tinggi, Johor, Malaysia.
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kombes Anton Castilani mengatakan, tim yang diberangkatkan ke Johor terdiri dari satu dokter spesialis forensik, dokter spesialis DNA, dan spesialis sidik jari.
"Tim DVI Indonesia akan memberangkatkan 7 orang anggotanya dipimpin oleh Kabid Dokkes Polda Kepri, AKB dr Jarot. Dengan 6 orang anggota antara lain, 1 dokter spesialis forensik, 2 dokter gigi forensik, 1 spesialis DNA, dan 2 spesialis sidik jari," kata Anton dalam pesan singkatnya di Jakarta, Senin (1/2/2016).
Baca Juga
Menurut dia, dari total 23 korban kapal tenggelam, 9 orang di antaranya telah berhasil teridentifikasi. Identifikasi dilakukan dengan pencocokan data antemortem dan postmortem dari keluarga korban.
"Sampai saat ini 9 dari 23 korban kapal tenggelam Johor Bahru berhasil diidentifikasi dengan bantuan Antemortem dari keluarga yang berangkat ke lokasi," tambah dia.
Sebelumnya, sebuah kapal pengangkut WNI tenggelam setelah dihantam ombak setinggi 2-3 meter di daerah Tanjung Kelise, Bandar Penawar Kota Tinggi, Johor, Malaysia pada Selasa 26 Januari 2016 pagi.
Keterangan tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno. Dia mengatakan mayoritas korban jiwa dalam insiden tersebut adalah laki-laki.
"Info awal dari polisi di Johor, pada pukul 07.00 waktu setempat telah ditemukan 13 jenazah, terdiri dari 9 perempuan dan 4 laki-laki yang diduga WNI," ucap Herman lewat pesan singkatnya, Selasa 26 Januari 2016.