Dita Aditia Laporkan Masinton Pasaribu ke MKD DPR

Namun, Dita tidak ikut saat melaporkan Masinton. Dia masih trauma pasca pemukulan 21 Januari lalu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Feb 2016, 12:13 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2016, 12:13 WIB
Segmen 1: Dita Datangi LBH hingga Penjual Ginjal Menghilang
Dita melaporkan anggota DPR Masinton Pasaribu atas kasus pemukulan | via: Liputan6 Siang

Liputan6.com, Jakarta - Dita Aditia asisten pribadi Masinton Pasaribu melaporkan bosnya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) hari ini. Namun, Dita melaporkan politikus PDIP itu melalui Lembaga Bantuan Hukum-Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan (LBH-APIK) yang dia tunjuk sebagai kuasa hukumnya.

"Iya, Insya Allah siang ini (ke MKD). Kami tengah melengkapi berkas dulu," ujar Direktur LBH-APIK Ratna Batara Munti kepada Liputan6.com, Selasa (2/2/2016).

Namun, Dita memutuskan tidak ikut dalam pelaporan itu. Sebab, dia masih trauma atas peristiwa yang baru saja dialaminya. Masinton diduga memukul Dita sampai matanya lebam.

"Masih trauma, apalagi di DPR kan banyak teman-teman pelaku. Jadi bisa tambah trauma nanti," ungkap Ratna.

Selain melapor ke MKD DPR, Dita sudah melaporkan Masinton ke Bareskrim Polri. Ketika di Bareskrim, Dita mengungkapkan dia dipukul Masinton 2 kali di matanya.

Menurut dia, kejadian itu bermula pada 21 Januari 2016 saat dia sedang kumpul bersama temannya di Camden Bar, Cikini, Jakarta Pusat.

Saat kumpul tersebut, Masinton menghubungi Dita dan menayakan keberadaannya. Kemudian politikus PDIP itu pun menjemput Dita.

Di tengah jalan, kata Dita, dia sempat dimarahi dan dimaki oleh Masinton yang membuatnya menangis. Kemudian, dugaan penganiyaan pun terjadi dengan memukul bagian pelipis Dita sebanyak 2 kali.

Masinton sendiri ketika dikonfirmasi membantah melakukan dugaan pemukulan. Dia justru menduga ada motif politis di belakang pelaporan itu.

"Aku dituduh mukul dia, ini jelas pembunuhan karakter. Karena kejadiannya itu tanggal 21 Januari 2016, sudah mau sepuluh hari, terus tiba-tiba melakukan pelaporan ke polisi. Ya aneh," ujar Masinton Sabtu 30 Januari 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya