Ngefans, Alasan Dita Jadi Asisten Pribadi Masinton

Dulu Dita adalah fansnya Masinton pas zaman reformasi 1998 lalu. Dita juga memiliki KTA PDIP namun diklaim sebagai pengurus Nasdem.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Feb 2016, 01:19 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2016, 01:19 WIB
20150902- Fraksi PDIP Tak Setuju Budi Waseso Dicopot-Jakarta- Masinton Pasaribu
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu saat memberikan keterangan pers di Ruang Fraksi PDIP, Senayan, Jakarta. (2/9/2015). Fraksi PDIP tak setuju Komjen Budi Waseso dicopot. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Dita Aditia Ismawati menjadi buah bibir usai dirinya mengaku dianiaya oleh anggota DPR asal PDIP, Masinton Pasaribu pada Kamis 21 Januari 2016 lalu.

Dita menjadi asisten pribadi (aspri) Masinton di DPR sejak April 2015 lalu. Perempuan kelahiran 1988 ini, masuk ketika Sekjen DPR membuat peraturan soal penambahan aspri anggota DPR, dari awalnya 1 menjadi 2 orang.

"Jadi Dita belum setahun ikut sama Bang Masinton di DPR," kata aspri Masinton yang lain, Andiana di Kompleks Parlemen DPR, Senin (1/2/2016).

Namun, Andiana mengaku heran dengan pemberitaan yang menyebutkan jika Dita adalah anggota Partai Nasdem. Karena, menurut perempuan yang akrab disapa Anna ini, syarat menjadi aspri adalah juga harus seorang kader PDIP. Dita pun baru membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

"Itu sudah menjadi kebijakan dari fraksi PDIP di DPR. Kedekatan Dita dengan Nasdem hanyalah sebatas simpatisan saja. Karena Dita punya KTA PDIP juga," ujarAnna.

Namun, keterangan ini berbeda dengan penjelasan dari pengacara Dita, Nursyahbani. Menurut Nur, Dita adalah pengurus Nasdem DKI Jakarta di bagian Perempuan dan Anak.

"Dita masuk menjadi aspri Masinton, karena saat mendaftar ke Nasdem, posisi itu (aspri) sudah penuh," ujar Nur.

Dita, lanjut Nur, adalah seorang penggemar atau fans Masinton karena aktivitasnya semasa reformasi 1998.

"Dulu Dita adalah fansnya Masinton pas zaman reformasi 1998 lalu. Suatu hari dia (Dita) dengar Masinton mencari aspri. Karena untuk belajar dan rasa kekagumannya saat itu, ya dia daftarlah," kata Nur.

Walau sudah menjadi aspri Masinton, Dita masih sering berkumpul dengan teman-temannya dari Partai Nasdem. Saat kejadian dugaan penganiayaan Masinton terjadi, Dita pun usai berkumpul dengan teman-temannya dari Nasdem.

Sebelumnya, pada Sabtu 30 Januari 2016 lalu, Dita melaporkan Masinton ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan penganiayaan.

Dita mengalami luka di pelipis dan mata sebelah kanan. Dita mengatakan, Masinton marah gara-gara menuduhnya membocorkan rahasianya ke orang Nasdem.

Masinton sendiri membantah hal itu dan mengatakan itu adalah kecelakaan yang melibatkan Tenaga Ahlinya, Abraham. Siang tadi, Dita mendatangi Lembaga Bantuan Hukum Apik untuk mendapat dukungan hukum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya