Liputan6.com, Jakarta - 2 Pemuda dilaporkan digelandang pihak kepolisian. Mereka ditahan karena ketahuan membawa senjata mainan di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Menurut Kasubag Humas Polres Jakarta Timur Kompol Husaima, kedua orang itu diketahui bernama Willy Jonatha Siahaan dan Alvit Sihombing.
Penangkapan bermula ketika 2 tersangka ini masuk ke Terminal Pulogadung dengan gerak-gerik mencurigakan. Hal itu dilihat seorang saksi bernama Bono dan anggota kepolisian, Aiptu Suyanto yang sedang berpatroli di daerah tersebut.
"Kedua orang (tersangka) tersebut, 1 lari masuk ke dalam terminal. Oleh saksi Bono diikuti karena saksi merasa curiga dan sering mendengar bahwa di terminal akhir-akhir ini sering terjadi pemerasan terhadap penumpang," ucap Husaima di Jakarta, Kamis (4/2/2016) malam.
Baca Juga
Setelah diikuti, imbuh Husaima, benar saja 2 orang ini ternyata berencana berbuat kejahatan. Namun, niat jahat tersangka dapat digagalkan oleh saksi.
"Saat saksi mengitari terminal, saksi melihat kedua tersangka tersebut sedang berada di dekat halte busway sedang mengintai korban. Namun oleh saksi, langsung ditangkap dan dibawa ke pos-pol terminal," sambung dia.
Husaima mengatakan, setelah dibawa ke pospol dan digeledah serta diperiksa ditemukan, kedua orang ini kedapatan pistol mainan.
"Tersangka membawa senjata menyerupai senjata polisi, revolver merek Python 357 yang disimpan di paha Willy. Yang mana ternyata tersebut adalah senjata mainan," beber Husaima.
"Guna pendalaman (kasus), maka kedua orang tersebut diserahkan ke Polsek Pulogadung," tutup dia.
Maraknya Benda Mencurigakan
Sementara itu, maraknya penemuan benda mencurigakan dan surat kaleng berisi ancaman teror membuat polisi menganalisis orang-orang yang diduga meletakkan barang-barang tersebut. Meski diketahui benda mencurigakan itu akhirnya berisi makanan, kue, rangkaian kabel dan baterai dan benda-benda tak berbahaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya tetap menyelidiki motif seseorang meletakkan benda mencurigakan tersebut. Tak menutup kemungkinan hal tersebut disengaja untuk meresahkan masyarakat sekitarnya.
"Ya kami selidiki karena kami mengevaluasi selama 3, 4 bulan terakhir banyak benda seperti ini (mencurigakan). Baik benda yang setelah diurai ternyata bukan peledak, bukan bom, maupun yang ada unsur ledaknya," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Arah penyelidikan, menurut Iqbal, adalah untuk menemukan motif tertinggalnya benda. Apakah disengaja, atau memang murni tertinggal. Jika disengaja, lanjut Iqbal, maka polisi akan melakukan pendalaman lagi terkait ada atau tidaknya unsur melakukan sebuah teror.
"Diselidiki motifnya apa. Kecuali kalau benar-benar ketinggalan. Makanya kami cek. Kami kan punya strategi buat mengecek orang. Kita lihat background-nya seperti apa. Kesehariannya seperti apa," ucap Iqbal.
Berdasarkan hasil penyelidikan selama ini, pemilik benda mencurigakan tersebut adalah orang yang berbeda-beda dan nihil indikasi terkait suatu jaringan radikal. "Sampai saat ini orangnya beda-beda. Enggak ada yang terkait jaringan," tutup Iqbal.
Advertisement