Jokowi: Dulu Pemerintah Tekan Pers, Sekarang Terbalik

Lain dulu lain sekarang. Dulu, pemerintah menekan pers. Sekarang, pers menekan pemerintah. Hal inilah yang dirasakan Presiden Jokowi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 09 Feb 2016, 11:22 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2016, 11:22 WIB
20160209-Hari-Pers-Jokowi-Agus-Suparto
Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Hari Pers Nasional 2016 di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2). (Setpres/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta Lain dulu lain sekarang. Dulu, pemerintah menekan pers. Sekarang, pers menekan pemerintah. Hal inilah yang dirasakan Presiden Jokowi.

"Kalau dulu kita lihat ada tekanan kepada pers dari pemerintah. Tapi justru sekarang terbalik, pers menekan pemerintah," ucap Jokowi dalam peringatan Hari Pers Nasional di Pantai Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Selasa (9/2/2016).

Hasilnya, ucap pria bernama lengkap Joko Widodo ini, dulu pers memberitakan hal yang baik-baik. Sementara sekarang pemberitaan pers menekan pemerintah.

"Sekarang yang menekan media siapa, ya media itu sendiri karena persaingan, ditekan dari lingkungan sendiri," kata Jokowi.

Menurut suami Iriana ini, berita-berita yang bersifat sensasional, asumsi, dan pesimisme justru menimbulkan distrust alias ketidakpercayaan. Apalagi dalam era kompetisi antara negara adalah membangun trust atau kepercayaan.

"Inilah saya kira hal yang harus dihindarkan bersama agar kita dalam rangka mendapat trust bisa dilakukan," ujar Jokowi.

Jokowi berharap pers bisa tetap dipercaya publik sebagai pilar keempat demokrasi. Tentunya dengan menampilkan berita jujur serta memberikan tempat pada suara, pemikiran, dan gagasan terbaik masyarakat.

"Selamat merayakan Hari Pers," ucap Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya