Recorder Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Malang Ditemukan

Alat ini memiliki peran penting dalam mengidentifikasi penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano TT 3180.

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Feb 2016, 10:57 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 10:57 WIB
Segmen 1: Pesawat TNI AU Jatuh di Malang hingga Banjir Sumatera
Pesawat tempur Super Tucano jatuh menimpa rumah warga di Kota Malang, hingga curah hujan tinggi menyebabkan banjir di Sumatera.

Liputan6.com, Malang - Recorder pesawat Super Tucano TT 3180 telah ditemukan di antara puing-puing pesawat. Penemuan ini penting untuk mempermudah identifikasi penyebab jatuhnya pesawat.

"Sudah ditemukan, untuk hasilnya menunggu penyelidikan sampai selesai," ujar Kepala Dinas Operasi Lanud Abdurahman Saleh Malang Kolonel Penerbang Fairlyanto di Malang, Jawa Timur, Kamis (11/2/2016).

Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan seluruh unsur relawan terus melakukan pembersihan lokasi. Tim menargetkan tubuh pesawat selesai dibersihkan hari ini.

"Untuk beberapa bagian sisa yang tak bisa diambil, mungkin dikuburkan di situ" ujar Fairlyanto.

Terkait rumah yang hancur lokasi pesawat jatuh, TNI siap memberikan yang terbaik. Apakah dibeli atau diperbaiki total, semua diserahkan pada keinginan pemilik rumah. Sehingga tak ada yang dirugikan terkait peristiwa ini.

"Terserah pemilik rumah, terpenting jangan ada yang dirugikan karena ini," tandas Fairlyanto.

Pesawat Super Tucano TT 3180 jatuh di atas rumah warga di Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur Rabu 10 Februari 2016 siang. Akibat peristiwa itu, pilot Mayor Pnb Ivy Satafillah dan Juru Mesin Udara Serma Syaiful Arif Rakhman meninggal dunia.

Selain itu, 2 warga sipil yaitu Erna Wahyuningtyas istri pemilik rumah dan seorang penghuni kos, Nur Kholis juga meninggal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya