Liputan6.com, Jakarta - Pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU jatuh dan menimpa rumah warga. Kondisi pesawat sebagian hancur dan sebagian lagi menancap ke tanah.
"Kondisinya menancap dalam tanah, cukup dalam," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriyatna saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (10/2/2016).
Saat ini proses pengangkatan badan pesawat dilakukan bersama-sama oleh TNI, Polri, Basarnas, dan beberapa pihak lainnya.
"Kita sama-sama gali untuk bantu pengangkatan, nanti kita minta kirim backhoe," tutur Agus.
Baca Juga
TNI AU belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan. "Nanti setelah proses evakuasi ini beres, kita akan evaluasi. Doakan saja cepat selesai," kata lulusan Akademi Militer 1983 ini.
Pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU jatuh di Jalan LA Sucipto, Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu (10/2/2016), sekitar pukul 10.15 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, 3 orang meninggal dunia. Dua orang dari warga sipil, Erna Wahyuningtyas, dan Nur Kholis. Seorang lagi adalah pilot Ivy Safatilah.
Sementara teknisi yang turut dalam penerbangan tersebut, Sersan Mayor Saiful, masih dicari. "Kita masih mencari, karena sampai saat ini belum ketemu," ujar Agus.
"Ada kemungkinan dia terlontar jarak jauh. Kemungkinan lain adalah dia berada di dalam pesawat," Agus menambahkan.