Hindari Pemukulan Driver Go-Jek, Wagub Djarot Desak Razia Senpi

Selama ini banyak aksi kejahatan maupun warga menggunakan senjata api tidak sesuai dengan peruntukannya. ‎

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Feb 2016, 22:49 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2016, 22:49 WIB
Go-jek
Go-jek (Foto:www.go-jek.com)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi hingga kini masih mengejar pelaku pemukulan yang dialami oleh driver Go-Jek bernama Rionaldo di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Berdasarkan keterangan korban, pemukulan tersebut ternyata dilakukan dengan senjata api. Senjata jenis pistol itu bahkan sempat meletus dan mengeluarkan peluru saat digunakan memukul korban.

Menanggapi fakta pemukulan driver Go-Jek tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar pihak kepolisian memperketat aturan kepemilikan senjata api. Ia melihat, selama ini banyak aksi kejahatan maupun masyarakat menggunakan senjata api tidak sesuai dengan peruntukannya. ‎

‎"Inilah tantangan aparat keamanan untuk kepemilikan senjata api. Makanya ini kan perlu data, ‎kok rupanya sekarang orang gampang banget punya senjata api. Apakah itu terdata atau tidak, kita enggak tahu," ucap Djarot di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu, (14/2/2016).

Untuk menghindari terjadi kasus yang dialami oleh driver Go-Jek tersebut, Djarot pun berharap agar pihak kepolisian segera melakukan operasi kepemilikan senjata api di masyarakat. "Maka dari ‎itu perlu diadakan operasi gabungan untuk kepemilikan senjata api, baik senjata api legal maupun rakitan," tutup Djarot. ‎

Driver bernama lengkap Rionaldo Agustin berumur 27 tahun itu mengalami luka di kepala karena dipukul dengan senjata api, bukan ditembak.

"Kalau terkena (tertembak) peluru di kepala pasti mati dia, dan bukan ditembak," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti seperti dilansir Antara, Minggu dini hari tadi.

Krishna mengungkapkan fakta lain bahwa penyidik kepolisian menemukan proyektil di TKP atau tempat kejadian perkara pada Sabtu malam. ‎Itu artinya, kata Krishna, tembakan yang dilepaskan pria yang diduga berbadan tinggi dan tegap itu --yang juga mengendarai sepeda motor-- tidak mengenai kepala driver Go-Jek Rionaldo.

Krishna menduga pria yang disebut-sebut menggunakan jaket hitam itu bukan berniat membegal, karena mengendarai sepeda motor seorang diri. "Kalau begal pasti boncengan," ujar Krishna Murti.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya