Bareskrim Beri Sinyal Ada Tersangka Baru Pelindo II, RJ Lino?

Penyidik saat ini telah menetapkan seorang tersangka yakni mantan Direktur Teknik PT Pelindo II Ferialdy Noerlan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Feb 2016, 02:24 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2016, 02:24 WIB
20160128- RJ Lino Kembali Diperiksa Bareskrim-Jakarta- Helmi Affandi
RJ Lino keluar dari Bareskrim Polri usai menjalani pemeriksaan, Jakarta, Kamis (28/1/2016). RJ Lino diperiksa untuk kelima kalinya sebagai saksi perkara dugaan korupsi pengadaan mobile crane. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Bareskrim Polri terus mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di PT Pelindo II. Hingga saat ini, penyidik telah menetapkan seorang tersangka yakni mantan Direktur Teknik PT Pelindo II Ferialdy Noerlan.

Penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini, salah satunya mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Direksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Bambang Waskito memberi sinyal akan ada tersangka baru terkait pengadaan mobile crane ini. Namun dia enggan menyebut siapa orang yang berpotensi menjadi tersangka itu. 

"Pelindo kan tersangkanya bukan satu doang," ujar Bambang di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/2/2016).

Saat disinggung apakah RJ Lino yang akan ditetapkan sebagai tersangka, Bambang masih merahasiakannya. Bahkan dia menyebut, jumlah tersangka akan terus berkembang.

"Ya bisa saja (RJ Lino), namanya masih proses penyelidikan," ucap dia singkat.

‎Sebelumnya, RJ Lino kembali diperiksa penyidik Bareskrim Polri pada Kamis 4 Februari 2016. Pemeriksaan dilakukan terkait harta kekayaan RJ Lino selama mengabdi di PT Pelindo II.

Selama kurang lebih 6,5 tahun, RJ Lino mengaku mengantungi pendapatan resmi sebesar Rp 33 miliar. Angka tersebut menurut Lino merupakan hal biasa. Bahkan ia mengaku lebih kaya sebelum bekerja di PT Pelindo‎.

"Saya jauh lebih kaya sebelum jadi direksi Pelindo," ucap RJ Lino saat itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya