Liputan6.com, Jakarta - Ratusan rumah di wilayah Kecamatan Sukaraja dan Bojonggede, Kabupaten Bogor, terendam banjir. Ketinggian air mencapai 60 centimeter hingga 1 meter.
Sekretaris Camat Bojonggede, Farid Ma'aruf, mengatakan ratusan rumah yang terendam banjir meliputi Desa Bojonggede, Bojongbaru, Pabuaran, Rawapanjang, dan Waringin Jaya. Banjir disebabkan meluapnya Kali Pesanggrahan dan Kali Baru hingga berdampak ke pemukiman warga.
"Curah hujan yang cukup tinggi sejak Minggu dini hari juga menambah volume air di pemukiman warga," kata Farid, Minggu (28/2/2016).
Advertisement
Farid menambahkan, untuk membantu para korban banjir, pihaknya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI Kabupaten Bogor, dan Tagana untuk mengevakuasi para korban.
"Sampai saat masih dilakukan evakuasi warga ke tempat lebih tinggi. Jumlah rumah yang terendam baru terdata di Desa Waringin Jaya, yaitu ada 123 rumah," ujar dia.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Budi Aksomo, mengatakan pihaknya belum mendata jumlah rumah yang terendam banjir karena masih fokus mengevakuasi korban yang terjebak banjir.Â
Baca Juga
"Karena banyaknya warga yang terjebak banjir jadi fokus evakuasi warga ke tempat aman," kata dia.
Budi menjelaskan, sebagian besar pemukiman yang terendam banjir berada sekitar bantaran Kali Pesanggrahan dan Kali Baru
Selain wilayah Bojonggede, banjir juga menggenangi wilayah Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja. "Secara keseluruhan banjir yang mengenangi wilayah Bojonggede dan Cilebut Barat berkisar antara 60 dan 100 centimeter," terang Budi.
Budi menambahkan, karena banyaknya warga yang terjebak banjir, petugas Satpol PP, kelurahan, kecamatan dan unit lain kini tengah sibuk mengevakuasi para warga ke lokasi aman dari banjir.
"Kami sudah menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga dan menyedot air menggunakan mesin pompa," kata Budi.
Salah satu warga bernama Nuraida (34) warga RW 07 Desa Waringin Jaya mengatakan, tempat tinggalnya terendam 70 centimeter lebih pagi tadi sekitar pukul 04.00 WIB, dari luapan Kali Baru. "Bahkan sekitar pukul 06.00 WIB, air mencapai 100 centimeter lebih," kata dia menceritakan.
Nuraida menambahkan, banjir yang menggenangi hunian warga merupakan imbas dari luapan dari Kalibaru yang tepat melintas di wilayahnya. "Kami baru sadar kalau air sudah masuk rumah saat subuh turun dari tempat tidur," ujar dia.
Mengetahui air sudah mulai naik, warga kemudian langsung mengevakuasi barang harta benda serta sanak keluarga ke tempat yang lebih aman di sekitar lokasi banjir.