Liputan6.com, Jakarta - Polisi kini menutup rapat-rapat perkembangan kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh tersangka Jessica Kumala Wongso. Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyatakan sengaja menyuruh jajarannya tak memberikan pernyataan apapun. Ia khawatir ucapan-ucapan kepolisian menciptakan polemik yang liar di tengah masyarakat.
"Saya tidak akan komentar mengenai masalah itu (Jessica). Yang jelas sudah ada koordinasi (dengan polisi Australia), penyidik sudah berangkat. Ini (bungkam) lebih baik daripada berpolemik-polemik nggak karuan," ujar Tito saat ditanya hasil koordinasi Polda dengan Australia Federal Police (AFP) terkait kasus kopi sianida di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/3/2016).
Baca Juga
Daripada berbicara di media massa, Tito memerintahkan anggotanya untuk fokus menguatkan alat bukti agar berkas perkara bisa sesegera mungkin dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
Sejauh ini, tambah Tito, kinerja para penyidik Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) sudah membuahkan hasil yang cukup baik. Tinggal bagaimana cara polisi untuk meyakinkan jaksa dan meloloskan kasus ini ke pengadilan.
"Saya sudah ingatkan bawahan saya, fokus saja kepada alat bukti, pengumpulan lain dan hasilnya memang cukup bagus. Dan setelah itu lengkapi berkas, ajukan kepada jaksa. Target kita adalah membuat jaksa yakin, P21 (berkas lengkap), maju ke sidang pengadilan," terang Tito.
Mirna meninggal usai menyeruput kopi yang diduga mengandung racun sianida di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat 6 Januari 2016 lalu. Polisi kemudian menetapkan Jessica sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan ini.