Kaus Turn Back Crime Dijual di CFD, Ini Respons Polisi

Menurut Subiyanto, cara tersebut dapat membantu polisi dalam melawan kejahatan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 13 Mar 2016, 15:56 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2016, 15:56 WIB
Turn Back Crime
Interpol's 'Turn Back Crime' (Photo courtesy: interpol.int)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan bebas kaus 'Turn Back Crime' di acara Car Free Day (CFD) mendapat sambutan positif dari para anggota kepolisian.

Ajun Komisaris Polisi Subiyanto merupakan salah satu polisi yang setuju. Menurut dia, cara tersebut dapat membantu polisi dalam melawan kejahatan.

"Turn Back Crime ini kan artinya lawan balik kejahatan. Adanya ini justru membantu Polri agar masyarakat bisa mencegah, menangkal kejahatan," ujar  saat berbincang dengan Liputan6.com, di Bunderan HI, Jakarta, Minggu, (13/3/2016).

Ia mengaku tidak khawatir atribut tersebut disalahgunakan. Sebab, atribut 'Turn Back Crime', khususnya kaos yang dijual bebas di masyarakat berbeda dengan kaos dinas yang biasa dipakai para reserse.


"Masyarakat sudah cukup cerdas. Tidak mungkin ini digunakan untuk menakuti-nakuti. Lagi pula tidak ada atribut Polri di situ. Dan 'Turn Back Crime'  di luar negeri sudah banyak dipakai warga," ucap Perwira yang menjabat ‎Kanit III Sarang Subdit Dikyasa (Pendidikan Rekayasa) Polda Metro‎ Jaya itu.


Penjual saat menjual baran dagangannya yang bertulisan

Tak hanya di tingkatan perwira menengah, respon positif juga disampaikan polisi muda berangkat lebih rendah. Salah satunya Brigadir Nadzir Fakhruddin. Polisi yang bertugas di Polres Bekasi Kota  ini menilai penggunaan atribut 'Turn Back Crime' dapat membantu Kepolisian mengkampanyekan tindak pencegahan terhadap kejahatan.

"Ini justru baik, membantu polisi, ujungnya kan citra polisi juga menjadi baik dikalangan masyarakat," ucap polisi penyandang gelar magister manajem‎en itu.

Menurut dia semakin banyak 'Turn Back Crime' di masyarakat diharapkan menambah kecintaan masyarakat terhadap polisi, khususnya di kalangan anak muda. Terlebih kaus 'Turn Back Crime' yang beredar saat ini bermodel kasual dan banyak disukai oleh anak-anak muda. "

‎"Kalau masyarakat memakai kaos seperti yang polisi pakai. Artinya kan masyarakat cinta dengan polisi. Jadi orang kerap ‎berpikir imej polisi selalu negatif, saat ini berubah menjadi cinta," ucap anggota  itu.
‎
Polisi lainnya Bripka Taufik dari Pengamanan Objek Vital (PAM Obvit) Polda Metro Jaya juga mengaku senang kaos dan pernak-pernik Turn Back Crime dipakai masyarakat. Ia pun mengaku karena atribut tersebut banyak dipakai membuat dirinya ‎ dekat dengan warga.

"Anggapan warga terhadap polisi kan jadi baik. Dan tentu saya yang bertugas di lapangan jadi terbantu karena masyarakat menjadi lebih patuh aturan dan dekat dengan dengan polisi," ucap dia.
‎
Kaus Turn Back Crime'  diluncurkan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, sejak November 2015 lalu oleh Kapolda Metro Jaya ‎Irjen Pol Tito Karnavian. 

Saat acara tersebut, Tito menyampaikan bahwa merek dagang ini menjadi ajakan penyemangat kepada masyarakat untuk ikut membantu tugas kepolisian ‎seperti ikut melaporkan tindak kejahatan yang dialami atau diketahui.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya