Liputan6.com, Medan - Video yang memperlihatkan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), dihukum oknum guru duduk di lantai untuk mengikuti pelajaran viral di platform media sosial Instagram.
Informasi dihimpun Liputan6.com, Jumat, 10 Januari 2025, siswa tersebut berinisial MI. Bocah berusia 10 tahun itu dihukum oknum guru duduk di lantai karena menunggak uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama 3 bulan.
Orang tua MI, Kamelia (38) mengatakan, peristiwa itu viral di media sosial setelah dirinya merekam lalu membagikan ke akun media sosial mengenai apa yang dialami anaknya. Kamelia merekam peristiwa itu pada Rabu, 8 Januari 2025.
Advertisement
Baca Juga
MI diketahui bersekolah di SD Swasta Abdi Sukma, Jalan STM, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Kamelia tak menampik masih menunggak uang SPP, namun sudah meminta dispensasi kepada kepala sekolah.
"Jadi, sebelum Natal anak saya ujian. Saya memang belum bayar uang sekolah si abang dan adiknya, masing-masing tiga bulan. Minta dispensasi kepada kepala sekolah. Alhamdulillah dikasih, dan ikut ujian," Kamelia menjelaskan kepada para wartawan di kediamannya, Jalan Brigjen Katamso, Gang Jarak, Medan.
Usai ujian, sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan itu pun melakukan pembagian rapor. Kamelia tidak mengambil rapor MI karena sedang sakit, dan uang SPP juga masih belum lunas. Lalu sekolah libur sampai 6 Januari 2025.
"Saat itu saya sedang sakit, makanya enggak bisa ke sekolah," ungkapnya.
Â
Dikirim Pesan di Grup WhatsApp
Lalu, sambung Kamelia, wali kelas MI, yaitu H, mengirim pesan ke Grup WhatsApp para orangtua siswa. Pesan dari H agar para pelajar yang belum membayar uang SPP, uang buku, dan tidak mengambil rapor enggak diperbolehkan mengikuti pelajaran.
Mendapat pesan tersebut, Kamelia membalas dengan mengirimkan pesan suara kembali memohon untuk diberikan dispensasi kepada MI agar bisa mengikuti pelajaran. Ketika para siswa SD Swasta Abdi Sukma kembali masuk sekolah, 6 Januari 2025, H kembali mengirim pesan imbauan serupa lewat Grup WhatsApp.
"Saya kirim voice note secara pribadi, berkata izin belum bisa datang pada hari itu, kemungkinan besok," Kamelia menceritakan.
Karena MI belum membayar tunggakan uang SPP, gurunya diduga melarang MI untuk mengikuti pelajaran. Namun, MI tetap ingin mengikuti pelajaran di sekolah dan terpaksa duduk di lantai kelas.
Advertisement
Coba Jual Handphone untuk Bayar SPP
Pada Rabu, 8 Januari 2025, Kamelia menyuruh ke MI datang ke sekolah. Kamelia juga sudah berniat menjual handphone-nya untuk membayar SPP dan uang buku.
"Terus anak saya bilang kalau dia malu. Malu karena didudukkan di lantai," Kamelia mengungkapkan.
Mendapat penjelasan dari anaknya, di hari itu juga Kamelia datang ke sekolah dan melihat MI sedang duduk di lantai. Saat itu, MI di barisan paling depan, duduk di lantai menghadap papan tulis, dan tidak diperbolehkan gabung ke teman-temannya.
"Teman-teman MI mengejar dan pegang tangan saya. Mereka bilang, ambil rapor MI, kasihan dia duduk di lantai seperti pengemis. Saya menangis, ke ruang kelas melihat anak saya duduk di lantai. Kenapa tega kali gurunya," Kamelia menuturkan.
Sempat Beradu Argumen dengan Guru
Kamelia yang merekam anaknya sedang duduk di lantai juga sempat beradu argumen dengan H. Lalu Kamelia dibawa ke kantor kepala sekolah. Di ruangan itu, dia bertanya apakah kepala sekolah tahu masalah tersebut.
"Kepala sekolah bilang enggak tahu kalau anak saya dihukum sampai duduk di lantai. Peraturan itu juga kepala sekolah tidak tahu," bebernya.
Advertisement