Liputan6.com, Tangerang - Kepolisian Resort Tangerang Selatan (Tangsel) membantah dugaan penculikan balita 2 tahun bernama Kimory alias Kimmy di FG2/13, Perumahan Cikini Bintaro Sektor 7, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang. Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan mengungkapkan, hingga kini dugaan kasus tersebut masih mengarah pada perebutan anak.
"Perebutan anak kalau saat ini. Sebab yang membawa juga orangtua biologisnya," ujar Ayi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/3/2016).
Ayi mengatakan, hal tersebut didapatkan keterangan penyelidikan kepolisian. Kemudian, muncul dugaan sepasang suami istri yang merupakan asisten rumah tangga di rumah elite tersebut adalah orangtua kandung si bocah.
Lalu, apakah antara majikan dengan asisten rumah tangganya tersebut terjadi kesepakatan adopsi atau pengangkatan anak, Ayi mengaku masih mendalaminya. "Ya itu masih kami dalami, untuk ada atau tidaknya kesepakatan adopsi," kata dia.
Baca Juga
Dia mengatakan, kalaupun ada keluarga yang melaporkan penculikan balita, polisi akan bertanya balik, korban ini anaknya siapa. "Tentu akan kami tanya seperti itu. Kalaupun diadopsi juga harus ada surat-surat resminya," kata Ayi.
Sebelumnya, seorang balita berusia 2 tahun bernama Kimori atau Kimmy, diduga diculik pasangan suami istri yang menjadi pembantu di rumah mewah FG2/13, Perumahan Cikini Bintaro Sektor 7, kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Senin (14/3/2016).
Kejadian tersebut diungkapkan Nahrowi, seorang satpam yang bekerja di kompleks perumahan. Sekitar pukul 10.00 WIB, dia melihat pasutri pembantu rumah di rumah mewah itu keluar dari kompleks dengan mengendarai sepeda motor.
Si istri menggendong Kimmy, sementara suaminya mengendarai motor tersebut dengan kecepatan penuh. "Dia ngebut begitu saya teriakin. Woy, mau kemana lu ngebut-ngebut!" ungkap Nahrowi sembari memperagakan kejadian mencurigakan itu.
Teriakan Nahrowi tidak digubris pasutri tersebut. Mereka malah menambah kecepatan penuh menuju arah Ciledug atau Tanah Kusir Jakarta Selatan. Lalu, selang 10 sampai 15 menit kemudian, mobil yang di dalamnya dikendarai keluarga si balita keluar gerbang dengan tergesa-gesa.
"Mereka seperti mau mengejar pembantunya itu. Saya beri tahu saja arahnya ke Ciledug atau Tanah Kusir," ungkap Nahrowi.