Ketum PAN: Reshuffle Itu Domain Presiden, Tapi Kami Siapkan Kader

PAN tak ingin ikut campur karena reshuffle kabinet itu sepenuhnya merupakan kewenangan presiden.

oleh Oscar Ferri diperbarui 27 Mar 2016, 20:17 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2016, 20:17 WIB
20150902-Zulkifli-Hasan-Jokowi
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait bergabungnya Partai Amanat Nasional dengan pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/9/2015).(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle atau pergantian posisi menteri dalam Kabinet Kerja II ‎kembali mencuat. Dikabarkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan segera mengganti sejumlah menterinya dalam waktu dekat.

Mengenai isu tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) tak ingin ikut campur. Menurut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, reshuffle kabinet itu sepenuhnya merupakan kewenangan presiden.

"Itu domainnya Presiden. Kita tidak ikut-ikut. Kita serahkan ke Presiden, yang paling tahu apa, perlu kapan," ucap Zulkifli‎ di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II PAN di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (27/3/2016).

PAN sendiri telah menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Zul pun menyerahkan kepada Presiden seandainya PAN mendapat jatah posisi menteri dalam Kabinet Kerja. Sebab, Presiden yang paling tahu kebutuhan pemerintahannya agar dapat berjalan maksimal.

"‎Kami punya banyak (kader-kader yang siap jadi menteri). Jago-jago semua, hebat-hebat semua. Tinggal mau yang mana, kita siapkan‎," kata Ketua MPR sekaligus mantan Menteri Kehutanan ini.

Kendati demikian, sebelumnya Zul telah meminta agar isu perombakan kabinet tidak dibuat gaduh. Sebab, sebenarnya pergantian menteri menurutnya adalah hal yang biasa.

"Reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. Sehingga siapa pun yang dipilih Presiden nantinya itu hak beliau dan jangan dibuat seolah-olah pemerintahan di bawah tekanan," kata dia awal Januari lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya