Liputan6.com, Jakarta - Dengan make up seadanya, Lela mengacungkan jari telunjuknya pada mobil yang lalu lalang di jalan Haji Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat. Seorang pria tampak duduk di atas motor yang menyala, tidak jauh dari tempat Lela berdiri.
Lela tidak sendiri. Dia berdiri bersama beberapa joki 3 in 1 lainnya yang memilih jalanan tersebut sebagai lokasi mangkal, menunggu pengendara yang membutuhkan tumpangan untuk melintas ruas jalan yang mesyaratkan kendaraan pribadi mengangut minimal 3 orang. Namun, sejak 2 hari kemarin, teman-teman Lela sudah mulai berkurang.
"Enggak tahu juga, mungkin kena garuk Satpol PP, atau udah mati, hahaha," gurau Lela yang mengaku berusia 16 tahun ini saat ditemui Liputan6.com, Rabu (30/3/2016).
Saat disinggung mengenai rencana Pemerintah Provinsi Jakarta yang akan menghapus 3 in 1, Lela malah balik bertanya kebenaran informasi tersebut. Namun, bila benar pemerintah menerapkan langkah tersebut, Lela justru dilanda kebingungan.
"Itu serius? Ya, cari uang di mana lagi nih," katanya.
Dari pantauan Liputan6.com sejak pukul 07.00 WIB, di beberapa ruas Jalan, Seperti Jalan Sudirman, Asia Afrika, kawasan Senayan, Menteng, Tanah Abang, Thamrin, dan Jalan H Agus Salim, para Joki sedikit berkurang dari biasanya.
Baca Juga
"Abang saya enggak ikut, 3 orang teman lainnya juga enggak ikut, biasanya kami berlima," ujar Amir (15).
Mengenakan setelan kemeja flanel dan celana jeans serta sepatu kasual, Amir berdiri dan mengacungkan telunjuknya pada setiap mobil yang melintas, berharap ada pengendara yang menggunakan jasa tumpangan Amir.
"Biar dikira anak orang kaya," kata Amir tersenyum.
Menjaring Joki
Salah seorang petugas Satpol PP yang ada di Bundaran HI menuturkan, pihaknya melakukan pemantauan terlebih dulu sebelum menjaring para joki 3 in 1.
"Kami liat dulu, apa dia joki atau enggak. Biasanya lihat dari pakaiannya, gaya mereka dan gerak-geriknya di dalam mobil," ujar seorang petugas Satpol PP yang enggan menyebutkan namanya.
Lain halnya dengan pihak kepolisian. Salah seorang petugas mengatakan, kalau pihaknya tak bisa menangkap para joki atau memberhentikan kendaraan roda empat yang melintas.
"Kami cuma bisa menangkap kalau kedapatan langsung menaikkan joki, kalau sudah di atas mobil dan jumlahnya 3 orang, ya enggak mungkin kami berhentikan, tapi langsung kami beritahu Satpol PP kalau ada yang diduga sebagai Joki," terang Polisi Lalu Lintas yang berjaga di kawasan Dukuh Atas.
Pantuan di kawasan Dukuh Atas terlihat 4 joki perempuan yang menggendong anak. Namun, saat Liputan6.com mendekati, mereka buru-buru menaiki motor yang berada dekat mereka.
Advertisement