Liputan6.com, Makassar - Perompak pimpinan Abu Sayyaf membajak Kapal Brahma 12. Keluarga anak buah Kapal Brahma 12 yang disandera gerilyawan garis keras di Filipina itu terus berharap pembebasan berhasil dilakukan.
Mereka menginginkan 10 sandera berhasil dibawa pulang dengan selamat ke Tanah Air. Sejauh ini perusahaan mengabarkan kondisi 10 orang itu dalam keadaan sehat.
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (30/3/2016), keluarga Rinaldi salah satu anak buah Kapal Tunda Brahma 12 yang menarik Tongkang Anand 12 terus menanti perkembangan nasib pemuda 25 tahun itu dari media massa. Begitu pula dengan kabar dari perusahaan tempat Rinaldi bekerja.
Advertisement
Baca Juga
Warga Jalan Tinumbu Lorong 132, Kelurahan Layang, Bontoala, Makassar, diketahui mengunggah foto di atas kapal lewat media sosial sekitar 23 Maret 2016, sebelum akhirnya hilang kontak. Keluarga berharap, tim pembebasan 10 WNI berhasil membawa pulang Rinaldi.
Di Klaten, Jawa Tengah, orang tua Bayu Oktavianto, ABKÂ Tunda Brahma 12, Rabu pagi tadi mengaku relatif lega, setelah ditelepon pihak perusahaan tempat Bayu bekerja mengabarkan kondisi 10 ABK yang disandera sehat.
10 anak buah kapal Brahma 12 dan Tongkang Anand 12 yang mengangkut 7 ribu ton batu bara disandera kelompok garis keras Filipina Abu Sayyaf di perairan Filipina Selatan, Sabtu pekan kemarin.
Penyandera meminta uang sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 15 miliar untuk biaya tebusan 10 WNI.