Liputan6.com, Merauke- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMK Khas Papua Guru (KPG), Merauke, Papua, dimulai dengan sarapan bersama. Kegiatan ini dilakukan karena banyak siswa yang rumahnya jauh dari sekolah dan tidak sempat sarapan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (4/4/2016), selama tiga hari ini pihak sekolah akan menyediakan sarapan bagi semua siswa yang mengikuti UN. Tujuannya agar siswa berkonsentrasi menjawab soal-soal ujian.
Kegiatan sama juga dilakukan murid peserta UN di SMK Negeri 3 Padang. Hari ini peserta ujian nasional disuguhi snack atau makanan ringan berupa sepotong roti dan segelas air mineral.
Advertisement
Namun, tidak semua murid kebagian snack. Karena sekolah hanya menyediakan dua kotak besar roti dan dua kardus air mineral, snack pun hanya diberikan kepada murid-murid yang datang sebelum pukul 07.00 WIB.
Di SMK Negeri 1 Pedan, Klaten, Jawa Tengah, pihak sekolah menggunakan kamera CCTV atau kamera pemantau untuk mengawasi pelaksanaan UN.
Selain untuk mengawasi kejujuran siswa mengerjakan UN, kamera pemantau ini juga digunakan untuk memantau komputer yang mengalami gangguan.
Baca Juga
Sekolah menyediakan 4 komputer cadangan di setiap ruangan untuk mengganti komputer yang mengalami gangguan.
Di Denpasar, Bali, pelaksanaan UN di beberapa sekolah menengah berlangsung ketat dan tertutup. Salah satunya di SMA Negeri 1 Denpasar. Semua tas dan barang siswa di kumpulkan di luar ruang ujian berbasis komputer. Hanya pengawas dan panitia ujian yang bisa berada di area ruang ujian.
Sementara itu, UN di SMA Hang Tuah 1 Perak, Surabaya, Jawa Timur, menjadi istimewa karena dihadiri Menteri pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan, serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Anies Baswedan menjamin keamanan soal dalam ujian nasional berbasis komputer.
Surabaya menjadi percontohan yang diharapkan sukses, sehingga memacu daerah lain untuk turut menyelenggarakan UN berbasis komputer.