Ketua KNKT Sita Black Box Pesawat Batik Air dan Trans Nusa

Namun, KNKT belum dapat menyimpulkan penyebab terjadinya tabrakan pesawat Batik Air dan Trans Nusa di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Apr 2016, 03:40 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 03:40 WIB
Mengenal Black Box AirAsia QZ8501 yang Hilang
Foto: Ilustrasi Black Box (mirror.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) bergerak cepat menindaklanjuti tabrakan pesawat Batik Air 7703 dengan maskapai penerbangan Trans Nusa di landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin malam tadi.

Petugas KNKT langsung menyita black box atau kotak hitam dari dua pesawat yang mengalami kerusakan di bagian sayap tersebut.

"Kami kumpulkan semua black box ke kedua pesawat tersebut," ucap Ketua KNKT Soerjanto saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/4/2016) tengah malam.

Soerajanto mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab terjadinya tabrakan dua pesawat tersebut. Sebab, saat ini pihaknya masih dalam tahap pengumpulan data di lokasi.

"Dan juga kami besok kami kembali ke Halim mengambil beberapa data dari tower, dan petugas lainnya guna investigasi kami," ungkap dia.

Namun, Soerjanto memastikan kedua black box yang telah disita itu akan langsung ditindaklanjuti guna mencari tahu penyebab insiden tersebut.

"Besok pagi (Selasa 5 April 2016) kami (KNKT) akan men-download (mengunggah data) kedua black box. Jadi belum bisa menyampaikan, mungkin terlalu dini menyampaikan penyebab adanya kecelakaan ini," Soerjanto menandaskan.

Kronologi Tabrakan Pesawat

Pesawat Batik Air ID 7703 bertabrakan dengan pesawat Trans Nusa di landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan insiden itu terjadi pada pukul 19.55 WIB, Senin 4 April 2016 malam.

Saat itu, menurut dia, pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 tengah bersiap take off atau lepas landas.

"Tabrakan terjadi dengan pesawat Trans Nusa jenis ATR 42 seri 600 yang sedang throwing menuju ke apron selatan," ungkap Suprasetyo saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (5/4/2016) dini hari.

Akibat kecelakaan tersebut, pesawat Batik Air mengalami kerusakan di bagian ujung sayap sebelah kiri. Sementara pesawat ATR 42 seri 600, milik Trans Nusa patah pada bagian ujung sayap sebelah kiri dan ekor horizontal.

Semua Penumpang Selamat

Suprasetyo memastikan pula tidak ada korban jiwa dalam insiden tabrakan pesawat Batik Air 7703 tujuan Jakarta-Makassar dengan maskapai Trans Nusa di landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin malam tadi.

Ia menegaskan, 49 penumpang dan 7 kru pesawat (Batik Air) Boeing 737-800 itu selamat.

"Pesawat (Batik Air) dengan nomor penerbangan ID 7703 mengangkut penumpang 49 orang, 48 dewasa dan 1 anak, serta 7 kru terdiri 2 kru kokpit dan 5 kru kabin. Semuanya dalam keadaan selamat pada kejadian ini," beber Suprasetyo.

Untuk pesawat Trans Nusa yang ditabrak maskapai Batik Air, sambung dia, sedang dalam keadaan kosong. Sebab pada saat itu, Suprasetyo menjelaskan, pesawat ATR 42-600 itu tengah dipindahkan dua teknisi ke apron (lokasi parkir pesawat) selatan, Halim Perdanakusuma.

"Pesawat dalam keadaan kosong, yang sedang dipindahkan menuju apron selatan. Yang diawaki dua teknisi di dalam pesawat dan dua teknisi yang ada di throwing," terang Suprasetyo.

Dengan adanya insiden ini, menurut Suprasetyo, pesawat Batik Air mengalami patah di ujung sayap sebelah kiri. Sementara pesawat Trans Nusa dengan nomor registrasi PKTNJ mengalami kerusakan di ujung sayap sebelah kiri dan patah di bagian ekor pesawat yang horizontal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya