Batik Air-Trans Nusa Tabrakan, KNKT Buka Rekaman Percakapan Pilot

Penyelidikan diperkirakan akan berlangsung hingga 4 bulan ke depan.

oleh Andrie Harianto diperbarui 05 Apr 2016, 09:25 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 09:25 WIB
20160404-Batik-Air-Tabrakan-Bandara-Halim-Perdanakusma-Jakarta
(Liputan6.com/Ilyas Istianur Praditya)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai menyelidiki insiden kecelakaan yang melibatkan pesawat Batik Air dan Trans Nusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Penyelidikan pesawat Boeing 37-800 registrasi PK-LBS dan pesawat jenis ATR 42-600 registrasi PK-TNJ itu mulai dilakukan hari ini. Beberapa pihak terkait akan dimintai keterangan guna menelisik peristiwa sebenarnya yang terjadi Senin 4 April 2016, sekitar pukul 19.55 WIB tersebut.

"Pagi ini KNKT akan interviewe ATC bandara, interview ground handling, kita akan mintai rekaman ATC, dan kumpulkan SOP yang ada," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Penyelidikan dilakukan menyeluruh. Tidak hanya keterangan-keterangan dari pihak terkait, tapi juga standar operasional petugas yang ikut disorot.

Tabrakan pesawat Batik Air-Trans Nusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/4). (Liputan6.com/Iyas Istianur Praditya)

"Bagaimana schedule istirahat, apakah schedule-nya istirahat atau tidak, lalu bagaimana pandangan tower ke runway, apakah ada gangguan atau tidak," beber Soerjanto.

"Termasuk black box dan rekaman yang ada di tower, nanti KNKT pelajari. Kita cocokkan apakah ada kekurangan-kekurangan saat tadi malam itu, SOP-nya dilaksanakan atau tidak," imbuh dia.

Penyelidikan diperkirakan berjalan 4 bulan. Mengingat KNKT yang tengah menyelesaikan pekerjaan rumah 2 kecelakaan pesawat di Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan, peristiwa itu bermula dari pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 tengah bersiap take off atau lepas landas.

"Tabrakan terjadi dengan pesawat Trans Nusa jenis ATR 42 seri 600 yang sedang towing menuju apron selatan," ungkap Suprasetyo saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa dini hari.

Akibat kecelakaan tersebut, pesawat Batik Air mengalami kerusakan di bagian ujung sayap sebelah kiri. Sementara pesawat ATR 42 seri 600, milik Trans Nusa patah pada bagian ujung sayap sebelah kiri dan ekor horisontal.

Suprasetyo memastikan pula tidak ada korban jiwa dalam insiden tabrakan pesawat Batik Air 7703 tujuan Jakarta-Makassar dengan maskapai Trans Nusa di landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin malam tadi.

Ia menegaskan, 49 penumpang dan 7 kru pesawat Batik Air Boeing 737-800 itu selamat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya