Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal Halim Perdanakusuma? Sosok pahlawan nasional Indonesia ini lahir di Sampang, Madura, pada 18 November 1922 dan gugur dalam tugas pada 14 Desember 1947. Perannya dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) begitu vital, bahkan namanya diabadikan sebagai nama salah satu bandara utama di Jakarta.
Kisah hidupnya penuh dedikasi dan pengorbanan bagi bangsa dan negara, dari perjuangannya di Perang Dunia II hingga pembentukan kekuatan udara Indonesia.
Dikutip dari laman TNI AU, Kamis (27/3/2025), sebelum Indonesia merdeka, Halim Perdanakusuma telah menunjukkan keberanian dan keahliannya di medan perang. Ia terlibat dalam 44 misi pemboman di Jerman dan Prancis sebagai bagian dari Angkatan Udara Inggris (RAF).
Advertisement
Pengalaman berharga ini kemudian ia tuangkan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, menerobos blokade Belanda dengan pesawat Avro Anson untuk Tentara Republik Indonesia (TRI).
Keberanian dan kecakapannya dalam menerbangkan pesawat di tengah situasi yang berbahaya menjadi bukti nyata patriotismenya.
Pilar Utama Membangun AURI
Setelah Indonesia merdeka, Halim Perdanakusuma bersama tokoh-tokoh seperti Agustinus Adisucipto dan Abdul Rahman Saleh, menjadi pilar utama dalam membangun AURI dari nol. Bayangkan, membangun kekuatan udara di tengah keterbatasan pasca kemerdekaan bukanlah hal yang mudah.
Namun, berkat kepemimpinan dan dedikasi mereka, AURI berhasil berdiri kokoh dan menjadi bagian penting dari pertahanan negara.
Perjuangan di Perang Dunia II dan Pembentukan AURI
Pengalaman Halim Perdanakusuma dalam 44 misi pemboman di Eropa selama Perang Dunia II memberikannya bekal berharga dalam memimpin dan membangun AURI. Keahliannya dalam menerbangkan pesawat dan strategi militer sangat dibutuhkan dalam situasi Indonesia kala itu. Ia tidak hanya berjuang di udara, tetapi juga berperan penting dalam strategi militer TRI.
Setelah kemerdekaan, tantangan terbesar adalah membangun AURI dari keterbatasan sumber daya dan teknologi. Halim Perdanakusuma bersama para perintis AURI lainnya, berhasil membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan kekuatan udara Indonesia. Mereka berjuang keras untuk melatih pilot, mendapatkan pesawat, dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan.
Dedikasi dan pengorbanan Halim Perdanakusuma dalam membangun AURI tidak dapat diragukan lagi. Ia rela mempertaruhkan nyawanya demi memperkuat pertahanan udara Indonesia. Jasanya dalam membangun AURI menjadi warisan berharga bagi generasi penerus.
Advertisement
Pengakuan atas Jasa dan Warisan Halim Perdanakusuma
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya, Halim Perdanakusuma dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 9 Agustus 1975 melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 063/TK/1975. Gelar ini merupakan pengakuan tertinggi atas dedikasi dan pengorbanannya bagi bangsa dan negara. Ia juga dianugerahi kenaikan pangkat anumerta menjadi Marsekal Madya TNI.
Nama Halim Perdanakusuma diabadikan dalam berbagai tempat penting di Indonesia. Bandara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta menjadi salah satu bukti nyata penghormatan terhadap jasanya. Selain itu, Stasiun LRT Halim dan stasiun kereta api yang melayani kereta cepat Jakarta-Bandung juga menggunakan namanya, memastikan namanya tetap dikenang oleh generasi mendatang.
Halim Perdanakusuma bukan hanya seorang pilot ulung, tetapi juga seorang pemimpin yang visioner dan berdedikasi. Ia adalah contoh nyata seorang pahlawan yang rela berkorban untuk negara. Kisah hidupnya patut diteladani oleh generasi muda Indonesia.
Dari seorang anak ketiga dari lima bersaudara yang lahir di Sampang, Madura, hingga menjadi pahlawan nasional yang namanya diabadikan di berbagai tempat penting di Indonesia, Halim Perdanakusuma membuktikan bahwa dedikasi dan pengorbanan akan selalu dikenang sepanjang masa. Ia adalah contoh nyata seorang patriot sejati yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara.
Halim Perdanakusuma, namanya akan selalu dikenang sebagai pahlawan udara yang telah mencetak sejarah penerbangan Indonesia. Dedikasi dan pengorbanannya menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berjuang dan membangun bangsa.
