Liputan6.com, Jakarta - Komandan Kodim 1408 BS/1408 Makassar Kolonel Inf Jefri Oktavian Rotty diciduk saat sedang pesta narkoba di Hotel D'Maleo Jalan Pelita Raya, Makassar, Sulawesi Selatan.
Hal ini merupakan guncangan bagi TNI AD. Sebab anggota TNI setingkat kolonel pun terjerat narkoba.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Sabrar Fadhilah‎ mengungkapkan, banyak hal yang menyebabkan prajurit terjerumus narkoba. Salah satunya terkait mental dan tingkat pengetahuan prajurit.
"Saya kira banyak hal di dalamnya, misalnya karena kesenangan semu, tingkat pengetahuan yang pendek, apalagi janji dari orang yang menggunakan narkoba karena di situ ada uang," ujar Sabrar di sela acara Rakornis ke-96 TNI ‎Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Baca Juga
Menurut Sabrar, narkoba saat ini sudah menjadi lahan bisnis. Para bandar narkoba akan selalu mencari akal untuk bisa memasarkan barangnya dengan cara apa pun. Maka tak sedikit orang rela mempertaruhkan nyawanya menjadi kurir narkoba karena iming-iming imbalan yang cukup besar.
Tujuan lain, kata Sabrar, peredaran narkoba adalah merusak bangsa. Semakin banyak generasi yang terjerumus narkoba, maka bangsa tersebut ‎akan semakin mendekati ambang kehancuran.
‎"Jadi saya kira mari kita semua bekerja sama menjaga negeri. Negeri ini begitu cantik, begitu potensi. Bahwa ternyata tak semua pengin negeri ini maju," ‎tutur dia.
Lebih jauh, TNI AD akan terus meningkatkan kesadaran prajuritnya akan bahaya narkoba. Institusi tersebut tak segan menindak tegas anggotanya yang terbukti mengonsumsi atau mengedarkan narkoba.
"Pembinaan terus dilakukan. Kita punya pembinaan mental, ada keagamaan, sifatnya sosial, psikologi," ucap Sabrar.