Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Muktamar PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan wejangan pada partai kabah itu soal perdamaian.
Kata Jokowi, bila ada gesekan dalam kompetisi hal itu harus selesai sejalan dengan selesainya kompetisi tersebut.
Ia mencontohkan gesekan yang terjadi saat Pilpres 2014 lalu, antara dirinya dan Prabowo Subianto. Setelah Pilpres usai, keduanya tetap berteman.
Baca Juga
"Jadi cukup, Pilpres tarung-tarung, sudahlah. Saya saja sama Mas Prabowo baik-baik saja. Saya ke rumah Prabowo pernah, Mas Prabowo ke Istana juga pernah," kata Jokowi dalam pembukaan Muktamar VIII PPP, di Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Jokowi menjelaskan saat ini Indonesia sudah masuk dalam persaingan bebas dengan negara-negara lain. Untuk itulah, seluruh elemen bangsa harus bersatu.
"Sekarang eranya kompetisi, tapi bukan individu atau partai, persaingan kita sebenarnya antar negara. Ini yang harus dihadapi bersama-sama," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Muktamar ke-VIII itu disebut sebagai muktamar perdamaian antara PPP kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz. Diharapkan setelah muktamar tidak ada lagi dualisme PPP.