Warga: Kami Akan Tinggalkan Kampung Aquarium Jika...

Warga terus bertahan di jalan antara Pasar Ikan dan Kampung Aquarium, sementara wanita, lansia dan anak-anak bertahan dalam rumah.

oleh Muslim AR diperbarui 11 Apr 2016, 08:48 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 08:48 WIB
Situasi memanas saat penggusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara
Situasi memanas saat penggusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara (Sumber: Satpol PP Jakpus)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, terus melawan. Mereka tetap bertahan di antara Pasar Ikan dan kampung mereka, meski eskavator sudah di depan mata untuk merobohkan rumah mereka.

Belasan polisi dengan kaos 'Turn Back Crime' memasuki kerumunan warga. Ratusan warga pun tetap berdiam di tempatnya. Puluhan di antara mereka bertahmid, tahlil dan bertakbir. Di depannya, puluhan warga yang didominasi laki-laki berdiri menghadang aparat.

Dari belakang kerumunan, ratusan polisi berpakaian anti huru-hara lengkap dengan tamengnya menutup akses warga agar tak ke luar dari tempat itu.

Satu per satu ibu-ibu, lansia dan anak-anak pulang ke rumahnya. Mereka siap bertahan dalam rumah yang akan dirobohkan.

"Utara 5, back up dari Polwan, mayoritas di sini rambut panjang," terdengar suara dari handytalky milik salah satu personel polisi.
 
Sementara warga terus berteriak agar petugas tidak menghancurkan rumah mereka.

"Kami akan meninggalkan Kampung Aquarium, jika bapak dan ibu melangkahi mayat kami bersama," ujar Warga RT 12/04 Kampung Aquarium, Upi Yupita.

Namun Kapolsek Penjaringan AKB Ruddy Setiawan terus membujuk warga agar segera meninggalkan lokasi itu dengan melontarkan berbagai lelucon.

"Tolong bapak dan ibu-ibu tunggu, pak camat-e lagi nguyuh (kencing), sing sabar to," ujar Ruddy.

Guyonan-guyonan lainnya dalam Bahasa Jawa terus dilontarkan Ruddy. Sementara anak buahnya menyergap warga agar ruang gerak mereka semakin sempit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya