Menteri Yuddy: Dari Zaman Sukarno Sudah Ada Reshuffle

Menpan-RB Yuddy Chrisnandi mengatakan, isu reshuffle itu bukan hal yang baru di era demokrasi ini.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Apr 2016, 04:32 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2016, 04:32 WIB
20160329--Zona-Integritas-Jakarta-FF
Menpan RB, Yuddy Crisnandi memberikan sambutan saat acara pencanangan pembangunan zona integritas, Jakarta (29/3). Dengan pembangunan zona integritas, maka pelaksanaan kegiatan Kementerian akan dilakukan secara lebih terbuka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle jilid II menjadi buah bibir di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Meski demikian, wacana tersebut ditanggapi dingin Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi.


Dia justru berpendapat isu reshuffle itu bukan hal yang baru di era demokrasi ini.

"Dari zaman Sukarno juga sudah ada reshuffle. Kalau reshuffle cuma tiga atau lima itu hal biasa, zaman Bung Karno satu kabinet di-reshuffle. Pak Harto (Soeharto) juga ada reshuffle, zaman Gus Dur (Abdurrahman Wahid) juga banyak dulu reshuffle-nya. SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga ada," ucap Yuddy Chrisnandi di Kantor Menko PMK, Jakarta, Kamis (14/4/2016).

"Jadi ya mari kita sikapi (reshuffle kabinet) ini sebagai sesuatu yang biasa saja," kata Yuddy menambahkan.

Ia pun menegaskan terkait reshuffle kabinet hanya Presiden Jokowi dan Tuhan yang tahu. "Kalau yang tahu mengenai reshuffle itu hanya bapak Presiden dan Tuhan Yang Maha Esa, jadi kita tunggu saja dan sikapi ini dengan wajar," ujar Yuddy.

Politikus Partai Hanura itu pun mengungkapkan para menteri tidak ada yang menanggapi dengan serius dan masih biasa saja.

"Setiap menteri, saya rasa siap diganti kapan saja, sebagaimana mereka siap menjalankan kepercayaan dan amanat yang diberikan Presiden (Jokowi). Jadi para menteri, ya sekarang ini bekerja biasa saja, dan semua menteri kan juga enggak terganggu dgn isu reshuffle ini," Yuddy Chrisnandi memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya