Warga Luar Batang Mengaku Tak Diberitahu Rencana Revitalisasi

Warga menilai, bila kawasan Luar Batang direvitalisasi, maka Pemprov DKI Jakarta harus menyertakan mereka untuk mengkaji.

oleh Muslim AR diperbarui 29 Apr 2016, 11:10 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2016, 11:10 WIB
20160422- Pemuda Luar Batang Serbu Balaikota-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Puluhan pemuda kampung Luar Batang mengangkat tulisan saat melakukan aksi di depan Balai Kota Jakarta, Jumat (22/4/2016). Mereka mempertanyakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang melakukan penggusuran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku tak pernah sekalipun pemerintah menyosialisasikan rencana Gubernur DKI Jakarta Ahok yang ingin merevitalisasi kawasan Luar Batang.

"Ahok enggak pernah jelasin detail rencana revitalisasi Luar Batang kepada kami, nggak ada satupun yang jelasin sama warga, malah warga tahunya pas nonton TV," ujar Sekretaris Masjid Keramat Luar Batang, Daeng Mansur Amin saat ditemui Liputan6.com di Kampung Luar Batang, Kamis 28 April 2016.

Mansur juga merasa aneh dengan rencana revitalisasi yang hanya menunjukan penggusuran warga. "Ini revitalisasi atau pemusnahan massal?" tanya dia melihat ratanya permukiman warga Kampung Akuarium dan Pasar Ikan.

Padahal, lanjut Mansur, tak hanya Kampung Luar Batang saja yang mendapat predikat kampung sejarah, Kampung Akuarium dan Pasar Ikan juga termasuk kawasan sejarah kota tua Jakarta. Oleh karena itu, bila kawasan Luar Batang direvitalisasi, maka Pemprov DKI Jakarta harus mengikutsertakan warga dalam pengkajiannya.

"Ini kan kawasan bersejarah, ada tim Sidang Pemugaran dulu, setiap rencana pembangunan, mau revitalisasi kek, apa RTH kek, harus dibahas dengan setiap stakeholder, warga arkeolog, sejarawan, arsitek, sosiolog dan lain-lain," jelas Mansur yang juga menjabat sebagai Ketua Sunda Kelapa Heritage, sebuah komunitas yang memperjuangkan kawasan bersejarah di Jakarta.

"Tapi ini mana? Ahok main gusur aja kan tanpa melewati proses tersebut," sambung dia.

Mansur menuturkan, kawasan Luar Batang merupakan kampung tertua di Jakarta. Kawasan tersebut ada sejak masa kejayaan Sunda Padjajaran.

"Sampai sekarang, sampai Pasar Ikan sudah rata, nggak ada orang Pemprov yang datang ke kita (pengurus masjid) untuk jelasin rencana revitalisasi," tambah dia.

Mansur mengatakan, pada 15 April 2016, Komisi A DPRD DKI Jakarta mempertemukan warga dengan Wali Kota Jakarta Utara saat itu yaitu Rustam Efdendi dengan jajaran di bawahnya. Dalam kesempatan tersebut, Rustam menyampaikan kalau Pemprov DKI Jakarta hanya akan menyisakan Masjid Keramat saja tanpa satu warga pun yang ditinggal.

"Kalau warganya diusir, siapa yang akan memakmurkan masjid, apa orang-orang apartemen? Ini masjid keramat bukan tugu kenangan atau museum," ucap Mansur.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Oswar Muadzin Mungkasa mengakui Pemprov DKI belum memiliki master plan revitalisasi kawasan Luar Batang, Jakarta Utara.

Oswar mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan semua desain revitalisasi Luar Batang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya