Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK masih menunggu kesediaan TNI AU untuk mengizinkan pembangunan stasiun kereta cepat di kawasan Halim Perdanakusuma. Sebab sampai kini TNI AU belum merelakan Halim digunakan sebagai stasiun karena dianggap wilayah militer yang streril.
"Memang sekarang TNI Angkatan Udara belum mengizinkan. Nanti dalam proses. Setidak-tidaknya tentu ada kepentingan nasional juga, pasti Angkatan Udara memahami itu sebagai kepentingan nasional," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Baca Juga
Menurut JK, memang butuh penjelasan dan diskusi lebih dalam dengan TNI AU terkait rencana pembangunan stasiun Kereta Cepat. Karena Halim merupakan pangkalan militer tentu ada pertimbangan keamanan di situ.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi kalau selama tidak mengganggu keamanan itu mestinya tidak ada soal. Tapi nantilah prosesnya," imbuh JK.
Kawasan komersial di Halim memang bukan hanya kereta cepat. JK menyebut sudah ada lapangan golf terbesar di Indonesia di dalam halim dan itu tidak ada masalah.
"Di pangkalan udara juga lapangan golf banyak juga kan. Jadi tidak berarti tidak bisa ada (fasilitas selain militer), malah lapangan golf terbesar di Indonesia ada di situ, 70 hole atau berapa," ujar JK.
TNI AU sebelumnya menangkap 5 WNA asal Tiongkok yang sedang melakukan pengeboran di kawasan Halim Perdanakusuma. Setelah diperiksa, kegiatan ini rupanya tidak memiliki izin dari TNI AU untuk keperluan pembangunan stasiun kereta cepat.