Digeruduk Massa Anti-Ahok, Gedung KPK Dilempar Botol

Mereka menolak segala kebijakan Ahok, khususnya soal penggusuran Luar Batang, reklamasi, dan pembelian lahan RS Sumber Waras.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Mei 2016, 15:15 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 15:15 WIB
Ratusan Warga Luar Batang Geruduk Kantor Ahok
Kompak, mereka satu suara meneriakkan tuntutannya agar Gubernur Ahok turun dari jabatannya. (Delvira Chaerani Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digeruduk ratusan massa anti-Ahok. Mereka menolak segala kebijakan Pemprov DKI, khususnya soal penggusuran Luar Batang, reklamasi, dan pembelian lahan RS Sumber Waras.

Ratusan orang yang beraksi itu berasal dari Laskar Kampung Luar Batang, Gerakan Pemuda Islam, Jaringan Masyarakat Anti-Korupsi, dan KNTI Jakarta, yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara.

Koordinator aksi Zamran menyatakan, warga Jakarta Utara menolak keras adanya penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI, khusunya terhadap kawasan Luar Batang, Penjaringan.

"Tindakan Ahok telah melanggar hak asasi manusia dan tidak menghargai warisan sejarah. Di mana ada masjid bersejarah dan makam Habin Husein bin Abubakar Alaydrus," ujar Zamran di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Bukan hanya itu saja, dia juga menegaskan bahwa warga Jakarta Utara menolak keras adanya proyek reklamasi di teluk Jakarta. "Kami menolak keras. Itu hanya menguntungkan pengusaha," jelas dia.

Pantauan Liputan6.com, sebanyak 20 orang diterima pihak KPK untuk mengetahui sejauh mana peranan Ahok dalam kasus reklamasi dan Sumber Waras.

Sambil menunggu masuk, massa melakukan orasi dan bernyanyi-nyanyi. Mereka pun menutup jalur lambat di jalan Rasuna Said, Jakarta. Selain melakukan orasi, ada beberapa massa yang membakar ban. Bukan hanya itu, mereka pun sempat melempar botol ke arah parkiran KPK, lantaran mendapat pengawalan ketat dari polisi.

Massa akhirnya dapat ditenangkan dan ban yang terbakar sudah dipadamkan."Kalau KPK enggak manggil Ahok, kita akan datang lagi," tutur salah satu orator.

Usai mendengar itu, sekitar pukul 14.20 WIB, massa perlahan-lahan berhenti melakukan aksi dan membubarkan diri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya