Bupati Tangerang: Kawasan Dadap Akan Jadi Pusat Kajian Islam

Warga seharusnya bisa menahan diri. Sebab, jauh hari sebelum SP I dan SP II, Pemkab Tangerang sudah sosialisasi ke warga.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Mei 2016, 22:52 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2016, 22:52 WIB
20160427-Lokalisasi-Dadap-Aksi-Blokade-Jalan-Tangerang
(Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyesalkan sikap warga yang anarkis menyikapi Surat Peringatan (SP) II rencana penggusuran lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

Warga seharusnya bisa menahan diri. Sebab, jauh hari sebelum SP I dan SP II, Pemkab Tangerang sudah sosialisasi ke warga.

"Saya dan Pak Sekda sudah sosialisasi langsung. Begitu pun dinas terkait berkali-kali datang memberitahukan warga mengenai rencana penertiban lokalisasi ini," kata Zaki di Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Selasa (10/5/2016).

Menurut Zaki, warga sudah diberitahukan kalau selama pembenahan lokalisasi Dadap, semua warga yang sudah didata akan ditampung sementara dengan dibiayai sewa kontrakan atau kos-kosan.

"Bukan diusir begitu saja tanpa memperhatikan masa depan mereka," kata dia.

Zaki membantah pihaknya akan menyerahkan kawasan Dadap ke perusahaan tertentu untuk dijadikan pusat perbelanjaan atau pergudangan. Justru, kata Zaki, kawasan ini akan ditata ulang untuk jadi pusat kajian Islam, pariwisata dan juga pusat kuliner.

"Nanti akan dibangun Islamic Center dan pusat kuliner. Lalu di sekitarnya akan dibangun juga rusunawa, jadi warga bisa tinggal di sana," kata Zaki.

Zaki juga membebaskan warga dadap kembali ke laut jadi nelayan. Tidak akan ada larangan atau pembatasan berarti.

Pemkab, ujar dia hanya ingin menggusur praktik prostitusi yang selama ini melekat sebagai jati diri Dadap.

"Sudahlah, jangan lagi berurusan dengan kemaksiatan, drug, minuman keras, bahkan ada beberapa pekerja di prostitusi itu terkena HIV/AIDS," kata Zaki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya