Liputan6.com, Jakarta - Pesawat bertuliskan "TNI Angkatan Udara-Indonesia Air Force" mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma tepat pukul 10.24 WIB. Pesawat putih abu itu berhenti beberapa detik kemudian di dekat kerumunan awak media. Ya, itulah burung besi yang membawa empat warga negara Indonesia (WNI) eks sandera Abu Sayyaf.
Pintu pesawat pun terbuka dan puluhan lensa kamera dan mata terarah ke sana. Tak lama, dua anggota TNI AU muncul dan turun dari pesawat. Kemudian, barulah empat WNI yang ditunggu-tunggu menampakkan diri.
Mereka turun pesawat dengan muka semringah.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah menunggu di landasan.
Keempat WNI itu segera menyambut uluran tangan Menlu Retno. Mereka berjabat tangan. Menlu pun menepuk bahu keempatnya.
Menlu Retno kemudian berbincang dengan keempatnya sembari berjalan menuju tempat konferensi pers. Saat itu pula kembali terlihat wajah semringah mereka.
Mereka juga melambaikan tangan ke arah kamera, menunjukkan kebahagiaan dan rasa syukur mereka karena telah bebas.
Drama Sandera
Keempat WNI disandera kelompok Abu Sayyaf pada 16 April 2016, saat tengah berada di atas kapal Tongkang Christy yang menarik Kapal TB Henry di perairan perbatasan Malaysia-Filipina.
Pengumuman pembebasan mereka dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Rabu 11 Mei.
"Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah akhirnya 4 WNI yang disandera kelompok bersenjata sejak 15 Maret 2016 sudah dibebaskan," ujar Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Advertisement