Kereta Tabrak Transjakarta, Diduga Ada Kelalaian Petugas Lintasan

Sopir Transjakarta, Adil Setiawan (32) masih dirawat di RS Husada akibat kecelakaan di perlintasan rel kereta api.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 19 Mei 2016, 19:55 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 19:55 WIB
20160519-Bus Transjakarta Dihantam Kereta Api di Mangga Dua-Jakarta
Sebuah kecelakaan terjadi antara bus transjakarta dengan Kereta Senja Utama Solo di perlintasan Gunung Sahari, Jakarta, Kamis (19/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Satwil Lantas Jakarta Utara terus menyelidiki kecelakaan kereta Senja Utama Solo R-133 dengan Transjakarta dan mobil Avanza di pintu perlintasan kereta api di Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara.

Kasat Lantas Wilayah Jakarta Utara AKBP Agung Pitoyo mengungkapkan, saat ini pihaknya masih memeriksa dua penjaga palang pintu, Khairul Amri (29) dan Deni Sahbudi (28). Dan dari hasil pemeriksaan sementara, kedua penjaga palang diduga lalai.

"Kami masih pemeriksaan terhadap dua penjaga palang pintu kereta. Dan dugaan memang ada kelalaian ya," kata Agung Pitoyo di kantornya, Jakarta Utara, Kamis (19/5/2016).

Agung mengatakan, selain dua penjaga pintu, penyidik juga memeriksa pengemudi mobil Avanza, Didik Juhendi (37). Sementara itu untuk sopir Transjakarta, Adil Setiawan (32) masih dirawat di RS Husada.

"Sopir Transjakarta luka sobek di kepala dan memar di bahu dan wajah," kata dia.


Sementara itu, Khairul Amri dan Deni Sahbudin mengaku membunyikan sirene di pintu perlintasan kereta sebelum akhirnya kecelakaan terjadi.

"Sesuai SOP kita bunyikan sirene. Tidak benar itu kalau ada yang menyebutkan terlambat membunyikan sirene. Saat kita menerima kabar ada kereta yang ingin melintas langsung hidupkan sirene," kata Khairul Amri di kantor Satwil Lantas Jakarta Utara.

Namun Amri mengakui saat itu memang palang pintu kereta di lintasan kereta tidak langsung menutup. Palang pintu menutup lambat. "Palang pintu itu tidak langsung menutup tapi jalannya palang pintu berlahan," ujar Amri.

Menurut dia, saat proses penutupan palang pintu, mobil Avanza sudah masuk. Begitu juga Transjakarta yang menerobos masuk hingga kecelakaan tidak bisa terhindarkan.

"Waktu sirine berbunyi mobil langsung menerobos masuk pintu perlintasan yang belum  ketutup," ujar dia.

Amri menuturkan, saat kecelakaan itu terjadi tengah sedang bersama rekannya, Deni Sahbudin. Ia bersama Deni bertugas shift malam mulai pukul 18.30 WIB dan lepas pukul 07.00 WIB.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya