Liputan6.com, Jakarta - Demo di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan berlangsung ricuh.
Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Tri Yulianto mengatakan, dugaan sementara penyebab kericuhan karena para pendemo berusaha menemui pimpinan KPK. Namun tidak diperkenankan, karena pendemo sebelumnya masih audiensi di lembaga antikorupsi itu.
"Kemungkinan mereka mau audiensi. Ini kan sebenernya massa pertama baru audiensi dengan KPK. Kemudian massa kedua mereka juga mau audiensi. Mereka juga ingin masuk, tapi kita tahan karena belum selesai dari dalam," kata dia di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Yulianto menjelaskan, beberapa barang bukti kericuhan tengah dikumpulkan polisi di sekitar gedung KPK, di antaranya anak panah.
Baca Juga
"Masih kumpulkan, di antaranya tadi ada anak panah. Nanti kita cek kembali. Kita dalami lagi. Karena Tadi kita fokus normalkan kembali aktivitas lingkungan sekitar KPK, karena tadi sempet ditutup," kata dia.
Selain senjata, polisi juga meringkus pendemo yang diduga sebagai provokator kericuhan. Namun, polisi belum dapat menentukan jumlah pendemo yang ditangkap.
"Untuk masa masih lakukan checking dan pendalaman, kira-kira untuk massa yang diamankan itu ada. Menyisir barang bukti yang mungkin digunakan pengunjuk rasa," pungkas Yulianto.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa melempari gedung KPK dan polisi dengan batu, bambu, dan telur busuk.
Akibat demo ricuh ini, lalu lintas menuju lembaga antirasuah ini, atau persisnya di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan lumpuh di kedua arah.