Komunitas Pelajar di Bogor Bentuk Satgas Taman

Satgas kebersihan taman selain mengawasi, sekaligus membangun kesadaran masyarakat agar menjaga kebersihan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 14 Jun 2016, 15:51 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 15:51 WIB
Taman Bogor
Sejumlah pelajar Kota Bogor sedang membersihkan Taman Heulang (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Sejumlah taman kota menjadi ruang publik favorit warga Kota Bogor. Sayangnya, akhir-akhir ini kawasan tersebut kotor karena banyak sampah berserakan.

Kondisi ini mendorong kelompok pelajar yang menamakan dirinya Bogor Clear Action (BCA) membentuk satuan tugas (satgas) kebersihan taman.

Gabungan para pelajar SMP dan SMA serta mahasiwa di Bogor bertugas menjaga kebersihan taman serta mengajak pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Inisiator Komunitas BCA Bayu Gautama menuturkan komunitas ini sudah berjalan satu tahun. Aksinya berupa Gerakan Pungut Sampah (GPS) telah dilakukan setiap hari minggu di kawasan tanpa kendaraan bermotor atau car free day.

"Kali ini kami membentuk satgas sampah, jadi tidak hanya sekadar memungut sampah," ujar Bayu di Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/6/2016).  

Dibentuknya satgas kebersihan taman, kata dia, untuk mengawasi sekaligus membangun kesadaran masyarakat agar menjaga kebersihan.

"Kami ingin mengajak dan mengubah perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan," ujar dia.

Menurut Bayu, ada sekitar 50 pelajar dan mahasiswa yang terlibat menjaga kebersihan di sekitar taman.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut baik dibentuknya satgas kebersihan dari komunitas pencinta lingkungan.

Meski setiap hari sudah ada petugas kebersihan yang rutin membersihkan sejumlah taman kota, namun kehadiran petugas satgas khusus kebersihan diharapkan bisa menjadi optimal.

Bima menambahkan, para satgas kebersihan ini diharapkan tak hanya bertugas menciptakan kawasan yang bersih tapi juga bisa mengajak pengunjung untuk menjadi ikut menjaga taman kota dengan bersikap tertib dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kita malu juga jika kota sejuta taman tetapi tamannya kotor," ujar Bima.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya