TemanAhok Akui Terima Uang tapi Bukan dari Perusahaan Reklamasi

TemanAhok disebut-sebut menerima uang Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Jun 2016, 13:59 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 13:59 WIB
Posko TemanAhok di Mal Senayan City
Posko TemanAhok di Mal Senayan City (Liputan6.com/ Luqman Rimadi)

Liputan6.com, Jakarta - Relawan Basuki Tjahaja Purnama untuk maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen, TemanAhok, disebut-sebut menerima uang Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta. Uang itu diterima lewat Staf Khusus Ahok, Sunny Tanuwidjaja dan pendiri Cyrus Network Hasan Nasby.

Pendiri TemanAhok, Amalia Ayuningtyas mengakui pihaknya pernah menerima uang dari beberapa perusahaan. Namun, tidak ada yang terkait reklamasi.

"Misalnya ada yang mau foto kopiin formulir. Kemudian, ada yang kasih kita buat sablon kaos, jadi kita sediakan kausnya saja. Itu pun bisa kita buktikan, jika nanti memang diminta. Bahkan kopi dan gula itu disumbangkan, sampai laptop, itu dipinjam," ujar Amalia kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/5/2016).

Selain itu, sambung dia, ada juga perusahaan yang menyumbang uang jutaan rupiah namun tidak diterima begitu saja oleh TemanAhok. Uang itu akan langsung ditukarkan dengan merchandise TemanAhok, "Jadi enggak bisa kita terima begitu saja uangnya."

Dia menyebut, pemasukan baru-baru ini yang diterima relawan hanya sebesar Rp 800 juta hasil dari acara Ahok Fair.

"Jadi saat TemanAhok Fair kemarin, kita mendapatkan Rp 1,6 miliar. Tapi itu belum dikurangi pengeluarkan kita sebesar Rp 750 juta. Jadi kurang lebih kita dapat Rp 800 juta," ucap Amalia.

Pemasukan TemanAhok saat mengadakan acara tersebut, lanjut dia, bisa dilihat secara transparan. "Kita bisa lihat kok saat TemanAhok Fair, itu dana dari sponsorship, bisa terlihat pada logo juga. Kemudian penyewaan boot di indoor dan outdoor. Belum lagi, kurang lebih 7 ribu tiket sudah terjual (presale Rp 25 ribu dan on stage Rp 30 ribu)," jelas Amalia.

Uang Rp 800 juta itu, lanjut dia, nantinya akan digunakan untuk untuk kebutuhan verifikasi faktual. "Intinya soal dana kita memang ketat kok," dia menegaskan.

Karena itu, nantinya, jika semua persiapan selesai, pihaknya akan membeberkan seluruh data keuangan mereka ke publik, melalui website.

"Nanti kita akan beberkan semuanya. Sekarang sudah ada. Tapi baru laporan Desember 2015. Kita punya komitmen, akan kita perlihatkan. Memang ada dari perusahaan, seperti yang saya jelaskan tadi, tapi bukan perusahaan reklamasi," Amalia memungkas.

Rumor adanya aliran uang Rp 30 miliar ke kas TemanAhok itu mencuat saat KPK menggelar rapat bersama Komisi III DPR. Pada rapat tersebut, politikus PDIP Junimart Girsang menyebut ada dugaan aliran uang ke TemanAhok dari pengembang lewat Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Ahok, Sunny Tanuwidjaja, dan pendiri Cyrus Network, Hasan Nasby.

Namun, Sunny membantah soal aliran uang ke TemanAhok tersebut. "Tidak ada, tidak ada itu. Informasi dari mana itu?" ucap Sunny baru-baru ini.

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya juga menyatakan, bakal menerbitkan surat perintah penyelidikan baru terkait dugaan aliran uang Rp 30 miliar itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya