Panglima TNI Ungkap Sebab Kabar Penyanderaan WNI Simpang Siur

Menlu Retno Marsudi sebelumnya memastikan kebenaran kabar penyanderaan 7 WNI ABK dua kapal di perairan selatan Filipina.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Jun 2016, 05:38 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2016, 05:38 WIB
Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akhirnya memastikan kebenaran kabar penyanderaan 7 WNI anak buah kapal (ABK) tug boat Charles 001 Ting dan tongkang Roby 152 di perairan Filipina bagian selatan. Pernyataan Menlu Retno ini seakan meyakinkan kabar sebelumnya yang simpang siur.

Terkait hal itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan, saat adanya informasi awal, pihaknya mengonfirmasi kebenaran kabar ke Filipina. Setelah diperiksa, ternyata tidak ada penyanderaan itu.

"Karena memang begitu disandera semua dimatikan dan kapal tetap berjalan. Diperkirakan dalam waktu dekat sampai ke Samarinda (Kalimantan Timur)," ucap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016.

Setelah itu, imbuh Gatot, ada telepon yang ditujukan kepada warga dan mengabarkan anggota keluarga mereka disandera. Petugas kemudian melacak kembali informasi itu.

"Nah, baru begitu ada telepon benar, baru kita lacak. Karena telepon yang dilacak pun adanya di Petamburan sini, gitu," Gatot menjelaskan.

Kejanggalan itu membuat TNI maupun Polri ragu dengan kabar penyanderaan WNI ini. Dikhawatirkan, kabar itu hanya penipuan yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab. "Kan takutnya begini. Takutnya ini hanya penipuan saja kan, takutnya demikian," Panglima TNI memungkasi.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya