Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Jakarta Utara memprediksi ada 9.000 pendatang baru masuk ke wilayah Jakarta Utara. Kemungkinan besar dari mereka akan menetap.
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Utara Erik Polim Sinurat mengatakan, banyaknya pabrik-pabrik yang berdiri di Jakarta Utara menjadi magnet tersendiri bagi para pejuang daerah. Momentum arus balik Idul Fitri seringkali dijadikan jalan para pendatang untuk merasakan tinggal di Ibu Kota.
"Untuk tahun 2016, kami memperkirakan jumlah pendatang yakni sekitar 9.000 sampai dengan 10.000 orang," kata Erik di Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Ia melanjutkan, jumlah tersebut turun dibanding tahun sebelumnya 2015 yang mencapai 11 ribu orang lebih. Penurunan jumlah pendatang diduga karena di beberapa wilayah asal para pendatang sudah berkembang.
"Saat ini pembangunan juga banyak dilakukan di daerah. Hal itu juga membuat lapangan kerja semakin banyak. Turun sekitar 20 persenanlah, tahun 2015 sekitar 11 ribuan pendatang," imbuh Erik.
Erik menerangkan, kebanyakan yang menjadi tujuan menetap para pendatang baru yaitu di kawasan Cilincing. Di lokasi itu berdiri puluhan pabrik yang masuk ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Sekitar puluhan ribu pekerja mengadu nasib di KBN.
"Kawasan Cilincing. Di sana kan banyak pabrik. Sebab biasanya mereka ke sini untuk bekerja," Erik menjelaskan.
Advertisement