Anwar Pembunuh Siswi SMP Ditangkap Lagi, Ibu dan Kakak Histeris

Anwar hanya tertunduk pasrah mengikuti polisi yang menggiringnya kembali ke Jakarta.

oleh Audrey Santoso diperbarui 14 Jul 2016, 19:36 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2016, 19:36 WIB
Anwar saat menjalani reka ulang pembunuhan siswi SMP AAP
Anwar saat menjalani reka ulang pembunuhan siswi SMP AAP

Liputan6.com, Jakarta - Suasana penangkapan Rizal alias Anwar (26), terpidana seumur hidup kasus pembunuhan siswi SMP AAP (12) yang melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, berlangsung dramatis.

Ibunda Anwar, Wahnyoh (60) dan kakak kandungnya Linda (35) menangis dan menjerit-jerit ketika polisi menggiring Anwar ke dalam mobil untuk kembali ke Jakarta.

"Anwar....Anwar! Saya mau lihat Anwar! Mana adik saya...Anwar," jerit Linda di lokasi penangkapan Anwar, Kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis sore (14/7/2016).

Sementara Wahnyoh berteriak marah kepada wartawan yang hendak menyorotkan kamera ke arah keluarganya. Nenek bertubuh kurus itu pun histeris saat pintu mobil polisi yang ditumpangi Anwar tertutup. Ia membanting diri sendiri ke tanah dan menangis.

"Anak saya jangan diapa-apain, Pak (polisi)! Anwar.... Anak saya jangan dipukuli, Pak," jerit Wahnyoh.

"Tolong Pak, adik saya jangan diapa-apain di sana. Anwar..." teriak Linda.

Suami Linda pun memeluk istrinya yang ingin menghampiri mobil polisi. Ia mencoba tenangkan Linda dengan berkata, "Udah...udah...Anwar nggak akan diapa-apain."

Anwar hanya tertunduk pasrah mengikuti polisi yang menggiringnya. Ia tak mengucapkan satu kata pun, membalas tangis keluarganya.

Anwar melarikan diri pada 7 Juli 2016. Dia divonis penjara seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 23 Juni 2016. Dia menembus sistem pengamanan rutan hanya dengan berbekal sehelai baju muslim perempuan dan jilbab. Anwar kabur dengan menyamar sebagai perempuan dengan dibantu istrinya.

Ia adalah tersangka pembunuh sekaligus pemerkosa AAP, bocah 12 tahun yang tak lain adalah keponakan kandungnya. Peristiwa itu terjadi di area Perhutani, Jasinga, Bogor, pada Oktober 2015. AAP ditemukan tewas setengah telanjang dengan luka di kepala belakang dan wajah akibat benturan keras batu kali.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya