Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 146,48 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik. Data itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Menghadapi lonjakan ini, Polri bersama TNI dan instansi terkait menggelar Operasi Ketupat 2025 yang berlangsung dari 23 Maret 2025 hingga 8 April 2025. Sebanyak 164.298 personel gabungan akan dikerahkan guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
Advertisement
Baca Juga
"Operasi ini melibatkan 164.298 personil gabungan dan akan menempati 2.835 pos yang terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, serta 309 pos terpadu sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi masyarakat yang sedang melakukan perjalanan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat apel gelar pasukan di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Jumat (21/3/2025).
Advertisement
"Operasi terpusat dengan Sandi Ketupat 2025, dan mengangkat tagline Mudik Aman, Keluarga Nyaman," sambung dia.
Tak hanya itu, aparat juga akan melakukan pengamanan di 126.736 titik seperti masjid, lokasi salat Ied, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun, dan bandara.
Dia menjelaskan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, sekitar 146,48 juta orang atau 52% dari total penduduk Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik.
"Jumlah ini diperkirakan akan dapat berubah sewaktu-waktu, mengingat pengalaman kita pada pengamanan lebaran tahun sebelumnya, jumlah realisasi pemudik jauh lebih besar dibanding angka survei," ujar dia.
Lonjakan Pemudik
Lonjakan jumlah pemudik tahun ini dipicu berbagai kebijakan pemerintah yang mempermudah perjalanan mudik. Beberapa di antaranya adalah diskon tarif tol dan tiket transportasi, kebijakan Work From Anywhere (WFA), serta perpanjangan libur sekolah.
Karena itu, untuk mengurai kepadatan di jalur-jalur utama, Polri menyiapkan beberapa skema rekayasa lalu lintas seperti ganjil-genap, contraflow, dan one-way system. Keputusan penerapannya akan didasarkan pada pantauan CCTV, traffic counting, dan laporan petugas di lapangan secara real-time.
Selain itu, jalur penyeberangan seperti Merak-Bakauheni akan menerapkan delaying system, buffer zone, dan screening ticket agar kapal dapat beroperasi lebih efektif.
Karyoto mengingatkan jajarannya agar tetap mengedepankan pendekatan humanis dalam pengamanan mudik.
Advertisement
Imbauan untuk Pengendara
Selain memberikan imbauan kepada pengendara, petugas juga akan melakukan pengecekan kesehatan pengemudi, kondisi kendaraan, serta kesiapan rambu-rambu dan lampu penerangan di jalur mudik.
"Pelaksanaan tugas di lapangan tentunya harus disertai strategi komunikasi publik yang baik. Pastikan masyarakat dapat memahami informasi terkait layanan kepolisian, pesan-pesan kamtibmas, dan penerapan rekayasa lalu lintas," ujar dia.
"Optimalkan layanan 110 sebagai hotline pelayanan, pengaduan, dan pelaporan tanggap darurat, baik terhadap gangguan kamtibmas maupun kemacetan pada jalur mudik," dia menandaskan.
