Liputan6.com, Palu - Hingga saat ini polisi masih berusaha mengevakuasi jenazah dua pria kelompok sipil bersenjata di hutan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah. Salah satu jasad itu mirip pemimpin teroris Poso, Santoso.
Evakuasi yang dilakukan tim TNI dan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2016, diperkirakan menghabiskan waktu panjang. Itu karena medan cukup sulit dan jarak dari perkampungan Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, lumayan jauh.
"Butuh waktu beberapa jam untuk mengeluarkan jenazah itu dari dalam hutan karena lokasinya berada di hutan pegunungan dengan medan yang cukup sulit," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto yang dihubungi di Poso, Selasa (19/7/2016).
Sesuai rencana setelah evakuasi ke dua jenazah yang satu di antaranya diduga Amir MIT Santoso alias Abu Wardah akan diberangkatkan ke RS Bhayangkara di Palu untuk diidentifikasi.
Tim Disaster Victims Identification (DVI) dari Mabes Polri sudah berada di Palu untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.
Keterangan lain yang dihimpun dari Poso menyebutkan bahwa wilayah Poso Pesisir Utara saat ini sedang diguyur hujan sehingga proses evakuasi diperkirakan akan berjalan lebih lambat.
"Mungkin siang baru bisa keluar dari hutan dan malam baru jenazah bisa tiba di Palu," ujar seorang sumber dari tim Operasi Tinombala Poso.
Santoso alias Abu Wardah, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur adalah orang yang paling dicari polisi. Seorang pria mirip Santoso tewas dalam operasi Tinombala di Poso saat baku tembak di pegunungan sekitar Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Senin petang sekitar pukul 18.30 Wita.
Hari Suprapto menyebutkan ada dua jenazah yang ditemukan setelah baku tembak. Salah satu jenazah itu memiliki beberapa ciri yang sama seperti Santoso, seperti tahi lalat pada dahi.
"Belum bisa kita pastikan bahwa itu Santoso sebelum ada pemeriksaan DNA," kata Danrem 132/Tadulako Palu Kol Inf Saeh Mustafa.
Dengan tewasnya dua anggota kelompok teroris Poso ini, kini tersisa 19 orang pengikut Santoso yang masih berada di hutan-hutan Poso. Mereka menjadi target perburuan aparat keamanan lewat Operasi Tinombala yang melibatkan sekitar 2.500 personel Polri dan TNI itu.
Kelompok Santoso yang bersembunyi di hutan-hutan Poso itu diketahui sudah berbaiat untuk ISIS.
Polisi dan TNI Kesulitan Evakuasi Jenazah Teroris Mirip Santoso
Medan yang cukup sulit dan jarak yang jauh membuat evakuasi jenazah teroris diduga Santoso berjalan lambat.
diperbarui 19 Jul 2016, 09:03 WIBDiterbitkan 19 Jul 2016, 09:03 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Anies Baswedan: Pemimpin Jakarta Harus Merangkul Semua dan Minim Kontroversi
Berburu Motor Listrik Rp 6 Jutaan di GJAW 2024
To The Point, 3 Zodiak Ini Tak Takut dengan Percakapan yang Canggung
Pemerintah Israel Sanksi Surat Kabar Haaretz Karena Kritik Perang Sejak 7 Oktober 2023
Viral Guru SD Beri Hadiah pada Muridnya yang Buktikan Ada Sapi Makan Martabak
Harga Kripto 27 November 2024: Bitcoin Lanjutkan Penurunan
Harga Minyak Anjlok Dampak Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Gagal di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 Jadi Pelajaran Berharga bagi Timnas Basket Indonesia
Catat, 6 Tempat Makan Bubur Tinutuan Wajib Dicoba di Manado
Gastritis Adalah Peradangan pada Lambung: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Rani Zamala Ngaku Lebih Pede Setelah Operasi Plastik, Siap Hadapi Apa pun Komentar Netizen
Transformasi Kesehatan Primer, Puskesmas Jadi Pusat Pelayanan Komprehensif