Liputan6.com, Jakarta - Aparat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus empat komplotan begal jaringan Lampung di dua lokasi berbeda, yakni Kalideres, Jakarta Barat dan Cipondoh, Tangerang. Salah satu tersangka tewas ditembak polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, keempat pelaku yakni MA alias Nasir (33) dan IBR (27) ditangkap di Kalideres, serta IS (22) dan TYI alias Cungkring (28) di Cipondoh, Kamis 21 Juli 2016 malam. MA yang merupakan pimpinan di kelompok itu tewas ditembak polisi karena melawan.
"MA alias Nasir perannya yang punya ide, dia sebagai kapten, mencari sasaran, dan membawa senpi (senjata api) rakitan," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/7/2016).
Advertisement
Awi melanjutkan, tersangka IBR memiliki peran sebagai joki motor dan eksekutor dengan menggunakan kunci leter T. IBR juga membekali diri dengan senjata api rakitan. Sedangkan IS dan Cungkring berperan sebagai penjual motor hasil kejahatan.
"Kelompok ini terbilang sadis. Mereka tidak segan-segan menembak korbannya apabila aksinya kepergok," beber dia.
Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka telah melakukan aksinya sebanyak 40 kali. Selain merampas motor di jalan, komplotan bersenjata ini juga mengincar kendaraan yang terparkir di luar rumah atau tepi jalan.
"Para pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 ke-2 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman 12 tahun penjara, serta Pasal 1 ayat 1 UU No 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api dengan ancaman 20 tahun penjara," jelas Awi.
Jaringan Lampung
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, penangkapan Nasir Cs merupakan pengembangan dari aksi-aksi pencurian motor sebelumnya, termasuk peristiwa penembakan di Cipondoh, Tangerang, beberapa waktu lalu.
"Ini juga jaringan Lampung. Kelompok ini kita dapat dari pengembangan komplotan yang pernah tembak-tembakan dengan polisi di Cipondoh," kata Hendy.
Hendy mengungkapkan, pihaknya mencium adanya komplotan begal lain yang masih satu jaringan dalam waktu dekat bakal masuk ke Jakarta. Pihaknya juga mengklaim telah mengantungi identitas komplotan tersebut.
"Sementara kita analisa masih ada komplotan yang posisi masih di luar Jakarta akan masuk ke Jakarta. Data udah ada di penyidik, tapi tidak bisa kita sampaikan," ujar dia.
Untuk itu, polisi akan meningkatkan pengawasan terutama di titik rawan kejahatan. Polisi juga terus mengembangkan kasus kejahatan serupa, untuk mengungkap pelaku-pelaku lain yang masih satu jaringan.
"Dari setiap kejadian, kita akan intens lakukan penyelidikan. Untuk jaga tiap-tiap wilayah, kami komitmen apabila (pelaku) melawan, kita lakukan tindakan tegas terukur," Hendy memungkas.